tag:blogger.com,1999:blog-60723070368717139722024-03-22T05:10:10.475+08:00VANGUARD-VOICESuara PerintisMaklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-36461397421375021842010-01-18T12:28:00.000+08:002010-01-18T12:29:16.943+08:00MAJLIS GEREJA-GEREJA DUNIA BERSUARA<div style="padding: 1em 0pt;"><strong>Document date: </strong>13.01.2010</div> <!-- CONTENT ELEMENT, uid:30032/text [begin] --> <!-- Header: [begin] --> <div style="text-align: justify;" class="csc-header csc-header-n1"><h1 class="csc-firstHeader">Letter to the churches in Malaysia</h1></div><div style="text-align: justify;"> <!-- Header: [end] --> <!-- Text: [begin] --> </div><p class="align-right">Geneva, 13 January 2010</p> <p class="bodytext">Dear Brothers and Sisters in Christ, </p> <p class="bodytext">It is with profound sorrow that we heard the news of churches being attacked in different parts of Malaysia and of the nine church buildings firebombed during the past five days due to the controversy over the use of the word "Allah" for God by non-Muslims. </p> <p class="bodytext">While Christians in majority Muslim countries all over the world, including your neighbouring country Indonesia, have used the word "Allah" for God for centuries, it is very disturbing to hear about this new controversy generated by a small sector of Muslims opposing the use of "Allah" for God by Christians. In fact, this action will only challenge tolerance and restrict religious freedom as well as negatively affecting the "One Malaysia" policy commitment made by the government which aims to ensure that racial harmony becomes a central policy for the country. </p> <p class="bodytext">The World Council of Churches, as a fellowship of churches around the world, remains deeply concerned about these developments of communal disharmony. We hope for an immediate action by both the government and civil society to resolve the conflict, in order to avoid renewed hostilities and escalation of violence in society. </p> <p class="bodytext">While appreciating the statement from the Prime Minister of Malaysia that "violence has not been part of the practice of religion in Malaysia" we hope that immediate measures will be taken to resolve the problem and that all perpetrators of these acts of violence will be brought to justice. It is heartening to see that numerous Islamic organizations and leaders have publicly condemned these wanton acts of a small group of people. </p> <p class="bodytext">As you pass through this time of trouble and anxiety, we express our solidarity with all members of the churches and we call upon churches in Malaysia to continue their search for peace. We pray for peace and reconciliation among the people of different faiths and communities in your nation. May God Almighty strengthen you to "seek peace and pursue it" (Psalm 34:14). </p> <p class="bodytext">Yours in Christ's love, </p> <p class="bodytext">Rev. Dr Olav Fykse Tveit </p> <p class="bodytext">WCC general secretary</p><p class="bodytext"><br /></p><span style="color: rgb(0, 0, 102);">P/S : Isi surat ini turut disiarkan di muka hadapan Daily Express, 14 Januari 2010. Saya tidak pastikan adakah akhbar lain turut menyiarkan. Terima kasih kepada WCC kerana respon ini. Sebagai makluman, di Malaysia CCM & CFM menjadi ahli kepada WCC. Gereja PCS sendiri menjadi anggota secara langsung. Lebih lanjut boleh melayari website WCC , iaitu http://www.oikoumene.org/.</span>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-4604885896529342402010-01-15T11:47:00.001+08:002010-01-15T11:47:44.482+08:00Penjelasan dari LAI<p style="text-align: justify;"><strong>Mengapa Kata “Allah” dan “TUHAN” dipakai dalam Alkitab Kita?</strong></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><strong>Pengantar</strong><br />Kata “Allah” masih dipersoalkan oleh sebagian pengguna Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Persoalan ini mencuat ke permukaan, karena ada beberapa kelompok yang menolak penggunaan kata “Allah” dan ingin menghidupkan kembali penggunaan nama Yahweh atau Yahwe. Dalam teks Ibrani sebenarnya nama Yahweh atau Yahwe ditulis hanya dengan empat huruf konsonan (YOD-HE-WAW-HE, “YHWH”) tanpa huruf vokal. Tetapi, ada yang bersikeras, keempat huruf ini harus diucapkan. Terjemahan LAI dianggap telah menyimpang, bahkan menyesatkan umat kristiani di tanah air. Apakah LAI yang dipercaya gereja-gereja untuk menerjemahkan Alkitab telah melakukan kesalahan yang begitu mendasar? Di mana sebenarnya letak persoalannya? Penjelasan berikut bertujuan untuk memaparkan secara singkat pertimbangan-pertimbangan yang melandasi kebijakan LAI dalam persoalan ini.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><strong>Mengapa LAI menggunakan kata “Allah”?</strong><br />Dalam Alkitab Terjemahan Baru (1974) yang digunakan secara luas di tanah air, baik oleh umat Katolik maupun Protestan, kata “Allah” merupakan padanan ’ELOHIM, ’ELOAH dan ’EL dalam Alkitab Ibrani:</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">* Kej 1:1 “Pada mulanya Allah (’ELOHIM) menciptakan langit dan bumi”.<br />* Ul 32:17 “Mereka mempersembahkan kurban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah (’ELOAH).<br />* Mzm 22:2 “Allahku (EL), Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dari segi bahasa, tidak dapat dipungkiri, kata ’ELOHIM, ’ELOAH dan ’EL berkaitan dengan akar kata ’L, dewa yang disembah dalam dunia Semit kuno. EL, ILU atau ILAH adalah bentuk-bentuk serumpun yang umum digunakan untuk dewa tertinggi. Umat Israel kuno ternyata memakai istilah yang digunakan oleh bangsa-bangsa sekitarnya. Apakah hal itu berarti bahwa mereka penganut politeisme? Tentu saja, tidak! Umat Israel kuno memahami kata-kata itu secara baru. Yang mereka sembah adalah satu-satunya Pencipta langit dan bumi. Proses seperti inilah yang masih terus bergulir ketika firman Tuhan mencapai berbagai bangsa dan budaya di seluruh dunia.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Beberapa kelompok yang menolak kata “Allah” memang berpendapat, kata itu tidak boleh hadir dalam Alkitab umat kristiani. Ada yang memberi alasan bahwa “Allah” adalah nama Tuhan yang disembah umat Muslim. Ada pula yang mengaitkannya dengan dewa-dewi bangsa Arab. Seandainya pendirian ini benar, tentu ’EL, ’ELOAH dan ’ELOHIM pun harus dicoret dari Alkitab Ibrani! Lagi pula, beberapa inskripsi yang ditemukan pada abad keenam menunjukkan bahwa kata “Allah” telah digunakan umat kristiani Ortodoks sebelum lahirnya Islam. Hingga kini, umat kristiani di negeri seperti Mesir, Irak, Aljazair, Yordania dan Libanon tetap memakai “Allah” dalam Alkitab mereka. Jadi, kata “Allah” tidak dapat diklaim sebagai milik satu agama saja.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kebijakan LAI dalam menerjemahkan ’ELOHIM, ’ELOAH dan ’EL sama sekali bukan hal baru. Terjemahan Alkitab yang pertama ke dalam bahasa Yunani sekitar abad ketiga SM. merupakan contoh tertua yang kita miliki. Terjemahan yang dikenal dengan nama “Septuaginta” dikerjakan di Aleksandria, Mesir, dan ditujukan bagi umat Yahudi berbahasa Yunani. Dalam Kejadian 1:1, misalnya, Septuaginta menggunakan istilah THEOS yang biasa dipakai untuk dewa-dewa Yunani. Nyatanya, Perjanjian Baru pun memakai kata yang sama, seperti contoh berikut: ”Terpujilah Allah (THEOS), Bapa Tuhan kita Yesus Kristus” (2 Kor 1:3). Tentu, THEOS dalam kutipan ini tidak dipahami sebagai sembahan politeis.<br />Kata “Allah” dalam sejarah penerjemahan Alkitab di nusantara</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sebelum Alkitab TB-LAI diterbitkan pada tahun 1974, telah ada beberapa Alkitab dalam bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia. Injil Matius terjemahan A. C. Ruyl (1629) adalah upaya pertama dalam penerjemahan Alkitab di nusantara. Menariknya, dalam terjemahan perdana ini, kata “Allah” telah digunakan, seperti contoh berikut: “maka angkou memerin’ja nama Emanuel artin’ja Allahu (THEOS) serta segala kita” (Mat 1:23). Terjemahan selanjutnya juga mempertahankan kata “Allah”, antara lain:</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">* Terjemahan Kitab Kejadian oleh D. Brouwerius (1662): “Lagi trang itou Alla ?ouda bernamma seang” (Kej 1:5).<br />* Terjemahan M. Leijdecker (1733): “Pada mulanja dedjadikanlah Allah akan swarga dan dunja” (Kej 1:1).<br />* Terjemahan H.C. Klinkert (1879): “Bahwa-sanja Allah djoega salamatkoe” (Yes 12:2).<br />* Terjemahan W.A. Bode (1938): “Maka pada awal pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah”.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Seperti tampak pada contoh-contoh di atas, kata “Allah” yang baru belakangan ini dipersoalkan oleh sebagian umat kristiani telah digunakan selama ratusan tahun dalam terjemahan-terjemahan Alkitab yang beredar di nusantara. Singkatnya, ketika meneruskan penggunaan kata “Allah”, tim penerjemah LAI mempertimbangkan bobot sejarah maupun proses penerjemahan lintas-budaya yang sudah terlihat dalam Alkitab sendiri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><strong>Apa dasar kebijakan LAI dalam soal “YHWH”?</strong><br />Harus diakui, asal-usul nama YHWH tidak mudah ditelusuri. Dari segi bahasa, YHWH sering dikaitkan dengan kata HAYAH ‘ada, menjadi’, seperti yang terungkap dalam Keluaran 3:14: “Firman Allah (’ELOHIM) kepada Musa: ‘AKU ADALAH AKU.’ (’EHYEH ’ASHER ’EHYEH). Lagi firman-Nya: ‘Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU (’EHYEH) telah mengutus aku kepadamu.’” Maknanya yang persis tidak diketahui lagi, namun ada yang menafsirkannya sebagai kehadiran Tuhan yang senantiasa ‘ADA’ menyertai sejarah umat-Nya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Apa dasar LAI menggunakan kata “TUHAN” (seluruhnya huruf besar) sebagai padanan untuk YHWH? Untuk menjawab ini, kita perlu memperhatikan sejarah. Umat Yahudi sesudah masa pembuangan amat segan menyebut nama sakral YHWH secara langsung oleh karena rasa hormat yang mendalam. Lagi pula, pengucapan YHWH yang persis tidak diketahui lagi. Setiap kali bertemu kata YHWH dalam Alkitab Ibrani, mereka menyebut ’ADONAY yang berarti ‘Tuhan’. Tradisi pengucapan ini juga terlihat jelas dalam Septuaginta yang menggunakan kata KYRIOS (‘Tuhan’) untuk YHWH, seperti contoh berikut: ”KYRIOS menggembalakan aku, dan aku tidak kekurangan apa pun” (Mzm 23:1).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ternyata, Yesus dan para rasul mengikuti tradisi yang sama! Sebagai contoh, dalam pencobaan di gurun, Yesus menjawab godaan Iblis dengan kutipan dari Ulangan 6:16: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan (KYRIOS), Allahmu” (Mat 4:7). Dalam kutipan ini tidak ditemukan nama YHWH melainkan KYRIOS. Jika nama YHWH harus ditulis seperti dalam teks Ibrani, mengapa penulis Injil Matius tidak mempertahankannya? Begitu pula, dalam surat-surat rasul Paulus tidak pernah digunakan nama YHWH. Dalam Roma 10:13, misalnya, Paulus mengutip Yoel 2:32: “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan (KYRIOS) akan diselamatkan”. Terbukti, kata yang digunakan adalah KYRIOS, bukan YHWH.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Mungkinkah Yesus dan para rasul telah mengikuti suatu tradisi yang “keliru”? Tentu saja, tidak! Para penulis Perjanjian Baru justru mengikuti tradisi umat Yahudi yang menyebut ’ADONAY (‘TUHAN’) setiap kali bertemu nama YHWH. Karena Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, kata KYRIOS dipakai sebagai padanan untuk ’ADONAY yang mencerminkan tradisi pengucapan YHWH.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Singkatnya, LAI mengikuti teladan Yesus dan umat kristiani perdana menyangkut pengucapan YHWH. Dalam Alkitab TB-LAI, kata “TUHAN” ditulis dengan huruf besar semua sebagai padanan untuk ’ADONAY yang mengingatkan tradisi pengucapan itu. Penulisan ini memang sengaja dibedakan dengan “Tuhan” (hanya huruf pertama besar), padanan untuk ’ADONAY yang tidak merepresentasi YHWH. Perhatikan contoh berikut: “Sion berkata: ‘TUHAN (YHWH) telah meninggalkan aku dan Tuhanku (’ADONAY) telah melupakan aku.’” (Yes 49:14). Pembedaan ini tentu tidak relevan untuk Perjanjian Baru yang tidak mempertahankan penulisan YHWH.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Berbagai terjemahan modern juga mengikuti tradisi yang sama, misalnya, dalam bahasa Inggris: “the LORD” (New Jewish Publication Society Version; New Revised Standard Version, New International Version, New King James Version, Today’s English Version); Jerman: “der HERR” (Einheitsübersetzung; die Bibel nach der Übersetzung Martin Luthers); Belanda: “de HEER” (Nieuwe Bijbelvertaling); Perancis”: “le SEIGNEUR” (Traduction Oecuménique de la Bible).<br /><strong>Penutup</strong><br />Kebijakan LAI mengenai padanan untuk nama-nama ilahi tidak diambil secara simplistis. Berbagai aspek harus dipertimbangkan dengan matang, antara lain:</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">* Teks sumber (Ibrani dan Aram untuk Perjanjian Lama; Yunani untuk Perjanjian Baru) dan tafsirannya.<br />* Tradisi umat Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.<br />* Sejarah pemakaian nama-nama ilahi dalam penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa dan budaya dari zaman ke zaman.<br />* Kebijakan yang diikuti tim-tim penerjemahan Alkitab di seluruh dunia, khususnya yang bergabung dalam Perserikatan Lembaga-lembaga Alkitab se-Dunia (United Bible Societies).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kesepakatan yang diambil bersama dengan gereja-gereja, baik Katolik maupun Protestan, yang menggunakan Alkitab terbitan LAI hingga saat ini. Menjelang penyelesaian Alkitab TB-LAI, misalnya, pada tahun 1968 diadakan konsultasi di Cipayung dengan para pimpinan dan wakil gereja-gereja dari berbagai denominasi. Dalam konsultasi ini, antara lain, disepakati agar kata “Allah” tetap digunakan seperti dalam terjemahan-terjemahan sebelumnya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">LAI tidak pernah berpretensi seolah-olah terjemahannya sudah sempurna dan tidak perlu diperbaiki lagi. Akan tetapi, mengingat proses panjang dan berhati-hati yang ditempuh dalam menerbitkan Alkitab, tuntutan beberapa kelompok yang ingin menyingkirkan atau memulihkan nama tertentu, tidak dapat dituruti begitu saja. Dalam semua proses pengambilan keputusan menyangkut terjemahan Alkitab, berbagai faktor harus dipertimbangkan dengan saksama menyangkut teks-teks sumber, tafsirannya, tradisi penerjemahan sampai dampaknya bagi persekutuan dan kesaksian umat Tuhan bersama-sama, khususnya di tanah air kita.<br />Akhirnya, dengan penuh kesadaran akan terbatasnya kemampuan manusia di hadapan Allah, kita patut mempersembahkan puji syukur kepada Dia yang telah menyatakan firman yang diilhamkan-Nya untuk mendidik orang dalam kebenaran dan memperlengkapi umat-Nya untuk setiap perbuatan baik (2 Tim 3:16-17). Dialah yang telah mempersiapkan orang-orang untuk menjelmakan firman kebenaran-Nya dalam aneka bahasa dan budaya dari masa ke masa. Segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. [bfk]</p>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-18404364189986565432010-01-09T11:17:00.001+08:002010-01-09T11:20:06.582+08:00PERSEKUTUAN KRISTIAN MALAYSIA (CFM)<h1 style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size:100%;">CHRISTIAN FEDERATION OF MALAYSIA</span></h1> <h1 style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size:100%;">(PERSEKUTUAN KRISTIAN MALAYSIA)</span></h1> <h4 style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size:100%;"><i><b>Address: 10, Jalan 11/9, Section 11, 46200 Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan, Malaysia</b></i></span></h4> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center; line-height: normal;" class="MsoNormal" align="center"><span style="font-size:100%;"><b><i><span style="font-family:Calibri;">Telephone: (03) 7957 1278, (03) 7957 146, Fax: (03) 7957 1457</span></i></b></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center; line-height: normal;" class="MsoNormal" align="center"><span style="font-size:100%;"><b><i><span style="font-family:Calibri;">Email: </span></i></b><a rel="nofollow" ymailto="mailto:cfmsia@yahoo.co.uk" target="_blank" href="http://my.mc453.mail.yahoo.com/mc/compose?to=cfmsia@yahoo.co.uk"><i><span style="font-family:Calibri;">cfmsia@yahoo.co.uk</span></i></a></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center; line-height: normal;" class="MsoNormal" align="center"> </p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center; line-height: normal;" class="MsoNormal" align="center"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-family:Calibri;">CFM STATEMENT ON ATTACKS ON CHURCHES IN THE EARLY MORNING OF 8 JAN 2010</span></b></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center; line-height: normal;" class="MsoNormal" align="center"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-family:Calibri;">CFM STRONGLY CONDEMNS FIRE-BOMBING OF CHURCHES</span></b></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"></span> </p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">The Christian Federation of Malaysia strongly and unreservedly condemns the violent attacks and<span> </span>attempted ones of<span> </span>fire-bombing<span> </span>several<span> </span>churches in Kuala Lumpur and Petaling Jaya in the early hours of this morning<span> </span>(8 January 2010). </span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">We are against such actions that seek to intimidate people and also to rend the fabric of peace and goodwill in our country. </span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Thus far this afternoon, we have been informed that there were three torching and attempted torching of churches. The administrative office of Metro Tabernacle in Desa Melawati was completely gutted.<span> </span>The Molotov cocktail thrown at the Church of the Assumption along Jalan Templer in Petaling Jaya did not explode. But The Life Chapel in Section 17 Petaling Jaya suffered some damage to the church’s front porch area.<span> </span></span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">We call on the Government and all peace-loving Malaysians to stand against such violence and not to give way to extremists in our midst who would want to throw our country into chaos. </span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">We call on the police to continue to maintain the peace and security of our land in which all of us so cherish and love.<span> </span>May the police bring to justice quickly those who have been involved in such acts of torching churches which is a violation of the houses of God in our land. </span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Christians are a peace-loving people and so we will remain calm and rely on our police officers to investigate and to arrest the criminals involved and to protect all Malaysians against violence and criminal intimidation.<span> </span>We are concerned that the hacking of the judiciary website is an act of criminal intimidation against the judiciary and this shameful act along with the acts of violence against churches must not be condoned.<span> </span></span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Let us as Christians and with our fellow Malaysians pray that despite such atrocious acts perpetrated upon the churches good sense will prevail in us. Let us not allow those who want to foment animosity among the peoples and the religious communities to triumph in their dastardly plans.<span> </span>May we stand together against the tide of violent people and their evil plans.<span> </span></span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">We will continue to pray for peace in Malaysia. </span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"></span> </p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" class="MsoNormal"><span style="min-height: 67px; width: 202px;font-size:100%;" ></span><span style="font-size:100%;"><span></span></span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"> </span><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" >signed </span></p> <p style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Bishop Ng Moon Hing</span></p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Chairman and the Executive Committee of the </span></p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Christian Federation of Malaysia </span></p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"></span> </p> <p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; line-height: normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Dated: 8 January 2010 </span></p>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-24143493360964934502009-10-30T21:19:00.004+08:002009-10-30T21:28:37.207+08:00MASA DEPAN ASRAMA PCS<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNyczP4FVEKCX0IdGFg8gGWR3BO7zvT8SExl6bwg6GMu22R45cXUpK1aeI62PFiLml-8WcRMhM6fg7bhNRL9bjXRpYjsF5i5x_JKF9lq5gNt7EpEtmUJWxkNhSOb3gwn8zdwOtWfpLmI4/s1600-h/P1000575.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 204px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNyczP4FVEKCX0IdGFg8gGWR3BO7zvT8SExl6bwg6GMu22R45cXUpK1aeI62PFiLml-8WcRMhM6fg7bhNRL9bjXRpYjsF5i5x_JKF9lq5gNt7EpEtmUJWxkNhSOb3gwn8zdwOtWfpLmI4/s200/P1000575.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5398383267026729202" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: justify;">Saya pernah tinggal di asrama PCS..selama 5 hari iaitu pada awal tahun 1985 di Kg.Kalumpang Pitas. Pada waktu itu, SMK Pitas masih menumpang di bangunan SK Pekan Pitas. Asrama PCS sudah wujud puluhan tahun lamanya. Tarikh permulaan sebenar saya pun tidak tahu. Yang jelasnya jemaat PCS mengakui peranan dan jasa asrama PCS. Sudah mengeluarkan ribuan modal insan yang diberkati Tuhan. Menjadi pegawai kerajaan pelbagai pangkat, peniaga, YB, pastor, pendeta, ahli profesional...penjenayah dan banyak lagi. Kini masa depan asrama PCS semakin samar. Penyumbang utama, Mission 21 sepertinya melihat kemalapan ini. Semangat untuk menolong masih ada tetapi...............<br />Melalui arahan Mission21, PCS menubuhkan setu badan petugas khas bagi mengkaji hala tuju pelayanan asrama. Apakah masih relevan? apakah bentuk anjakan paradigma yang diperlukan untuk membolehkan asrama PCS benar-benar memenuhi keperluan massa? Task force adalah seperti berikut :<br />Pengerusi : Maklin Masiau<br />Setiausaha : Jobit Sulangi<br />Ahli :<br />1. Sopirid Masanduh<br />2. Jota Magain<br />3. Anan Periasamy<br />4. Welter Arifin<br />5. Matius Alok<br />6. Inobunga Bidin<br /><br />Semoga Tuhan menyatakan misinya....<br /><br /></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-64604763948826986552009-10-07T15:04:00.003+08:002009-10-07T15:17:23.337+08:00MEMANTAPKAN PELAYANAN KANAK-KANAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYD3FrWLRnJIZDpjgYFcCvkuq70ryMpBWIr0QdOXTCdRaGuVfgKp3RHscounAPbAlPaOOOU6HK7re2T3rmz4DGIxoGaLeoFaMA68s5yxkDxoOFFgWVL1mwydMecOnu_va_-peYcyezrNk/s1600-h/Gambar0130.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 233px; height: 166px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYD3FrWLRnJIZDpjgYFcCvkuq70ryMpBWIr0QdOXTCdRaGuVfgKp3RHscounAPbAlPaOOOU6HK7re2T3rmz4DGIxoGaLeoFaMA68s5yxkDxoOFFgWVL1mwydMecOnu_va_-peYcyezrNk/s200/Gambar0130.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389752999628114546" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFk72oLOwAnMiPXnwTs405i2R0DwzJTaD58cchuRFfLr9eCbu1vCCKKG_b12sGOUjQxsfP7s9Gsn5iJAHeWt-MdmslSDLxBvRyc3nuxWAdZvILzj2q9qZzm6o3dWLodQ9U9OI9gixDAvVr/s1600-h/Gambar0131.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 227px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFk72oLOwAnMiPXnwTs405i2R0DwzJTaD58cchuRFfLr9eCbu1vCCKKG_b12sGOUjQxsfP7s9Gsn5iJAHeWt-MdmslSDLxBvRyc3nuxWAdZvILzj2q9qZzm6o3dWLodQ9U9OI9gixDAvVr/s200/Gambar0131.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389753424301771618" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: justify;">Puji Tuhan, PCS Pekan Pitas telah berjaya menyiapkan bangunan gereja khas untuk kanak-kanak. Dengan adanya bangunan gereja sendiri, maka pelayanan kanak-kanak khususnya semasa sesi sekolah minggu akan lebih selesa dan kondusif. Bangunan yang menelan kos sekitar RM10,000 ini dibiayai sepenuhnya oleh jemaat PCS Pekan sendiri dan berjaya disiapkan dalam tempoh 3 bulan. Terima kasih kepada semua jemaat dan orang perseorangan yang telah membantu dalam semua apsek sehingga gereja kanak-kanak ini dapat disiapkan. Tuhan Memberkati.<br /></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-3690679199967891502009-09-11T11:18:00.000+08:002009-09-11T11:20:20.073+08:00TAFSIRAN HAKIM CETUS KONFLIK<div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">KEPUTUSAN Mahkamah Sivil yang memutuskan bahawa ia tiada bidang kuasa untuk mengusik keputusan Mahkamah Syariah berhubung status pertukaran agama M. Moorthy atau nama Islamnya, Mohamad Abdullah terus mencetuskan debat yang masih berlarutan.Ekoran kes itu, masyarakat bukan Islam mendesak supaya kerajaan meneliti semula dan seterusnya meminda Artikel 121 (1A) Perlembagaan Persekutuan yang memisahkan bidang kuasa antara Mahkamah Sivil dan Mahkamah Syariah. Mereka percaya pindaan itu boleh menyelesaikan konflik bidang kuasa itu. Majlis Perundingan Agama Buddha, Kristian, Hindu dan Sikh (Majlis) adalah salah satu pihak yang meyakini langkah itu.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">``Kebimbangan kami ialah kesan pertukaran agama itu serta tafsiran mahkamah terhadap hak kebebasan memilih agama yang dijamin oleh Perlembagaan Persekutuan,'' kata Rev. Wong Kim Kong. Jurucakap Majlis itu merupakan Pengerusi Jawatankuasa Khas Isu Artikel 121 (1A) yang dibentuk selepas Mahkamah Syariah mengesahkan pertukaran agama Moorthy kepada Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Dalam wawancara bersama wartawan NOOR AZAM SHAIRI ini, Rev. Wong meluahkan beberapa kebimbangan masyarakat bukan Islam berhubung isu-isu yang berbangkit bertolak daripada kes pertukaran agama. Wawancara ini dibuat di pejabatnya di Petaling Jaya, sehari sebelum Perdana Menteri Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi mengumumkan bahawa Artikel 121 (1A) tidak akan dipinda.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">MINGGUAN: Apakah kebimbangan masyarakat bukan Islam dalam isu ini?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Hak asasi manusia berkenaan kebebasan memilih agama, terutama seseorang yang memeluk Islam dan kesannya terhadap ahli keluarga dalam soal harta pusaka serta pertukaran agama secara automatik anak-anak di bawah umur 18 tahun. </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kebimbangan kami ialah sesetengah hakim itu tidak mempunyai keberanian profesional dan pemahaman kehakiman untuk menguatkuasakan Perlembagaan Persekutuan dan mentafsir Artikel 121 (1A) serta undang-undang lain yang menyentuh hak-hak orang Islam dan bukan Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Itulah kebimbangan utama kami terutamanya apabila ada hakim (dalam kes Mohamad @ Moorthy) yang mengatakan mahkamah sivil tidak ada bidang kuasa terhadap keputusan mahkamah syariah.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Keadaan ini ditambah lagi apabila seorang peguam kanan persekutuan membuat kenyataan yang berat sebelah dengan mengatakan (orang bukan Islam) tidak ada remedi dari segi undang-undang, sedangkan dia sepatutnya bertindak bebas dengan mengutamakan kepentingan umum. Kenyataan itu cukup mengejutkan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Jadi isunya bukan pertukaran agama tetapi kesan yang berbangkit daripada pertukaran agama itu?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Pertama, kesan pertukaran agama itu mengikut undang-undang dan kedua, tafsiran mahkamah terhadap Perlembagaan Persekutuan dan undang-undang lain yang melanggar hak asasi manusia.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Ini adalah isu tentang hak asasi manusia, tentang tugas dan tanggungjawab hakim dan tentang pendirian berat sebelah Jabatan Peguam Negara. Semua kebimbangan ini mencetuskan persepsi bahawa undang-undang syariah akan menjadi undang-undang tertinggi negara. Ada persepsi bahawa inilah yang sedang dilakukan oleh sesetengah pihak.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Apakah kesan daripada pertukaran agama yang menjadi kekhuatiran itu?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Pertama, suami atau isteri kepada seseorang yang memeluk Islam serta anak-anaknya </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">yang tidak memeluk Islam tidak akan mewarisi hartanya. Harta itu akan diserahkan kepada waris yang beragama Islam atau, sekiranya tidak ada waris yang beragama Islam, ia diserahkan kepada Majlis Agama Islam. Kedua, anak-anak yang di bawah 18 tahun secara serta-merta dianggap sebagai Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tafsirannya ialah apabila masuk Islam seseorang itu kekal dalam Islam selama-lamanya. Anak-anak ini secara tidak langsung menjadi Islam kerana orang tuanya masuk Islam, dan ia tidak boleh ditukar. Seseorang itu mungkin langsung tidak mengamalkan Islam tetapi kerana pilihan dan keputusan orang tuanya mereka menjadi Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kepercayaan agama adalah soal pilihan. Sekiranya seseorang itu percaya kepada Islam, dia berhak untuk masuk Islam. Tetapi dalam kedudukan anak-anak itu mereka tidak membuat pilihan. Mereka menjadi sebahagian daripada keputusan ibu atau bapa mereka.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kami juga khuatir terhadap tafsiran yang membawa maksud undang-undang syariah adalah undang-undang tertinggi di negara ini. Ini mencetuskan kekeliruan dan akhirnya akan mengganggu keharmonian dan keutuhan sesebuah keluarga serta struktur masyarakat.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Negara ini berbilang kaum dan berbagai agama. Kami bimbang isu-isu seperti ini boleh menjejaskan integrasi dan perpaduan nasional, imej negara dan seterusnya menjejaskan imej Islam. Kita tentunya tidak mahu orang melihat Islam seperti itu. </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tetapi bukankah hubungan antara seseorang yang memeluk Islam dengan keluarganya tidak terputus sama sekali? Ayah atau ibu tetap ayah dan ibu, cuma suami dan isteri saja yang tidak boleh meneruskan perkahwinan, kalau salah seorang tidak memeluk Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Ya, hubungan kekeluargaan itu tidak terputus, hanya kepercayaan dan fahaman yang berbeza.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Apa yang menjadi masalah ialah sekiranya salah seorang daripada pasangan suami isteri memeluk Islam secara senyap-senyap tetapi kemudian masih tinggal sebagai suami isteri, tidakkah mereka itu mengikut Islam telah berkhalwat?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Sekiranya salah seorang memilih untuk tidak memeluk Islam, ia bermaksud hubungan itu telah terputus. Saya menyifatkan ini sebagai gangguan kepada unit keluarga dan mencetuskan ketidakharmonian di kalangan anggota keluarga itu.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Apakah yang sepatutnya dibuat kalau seseorang itu mahu memeluk Islam?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Setiap orang harus diberi kebebasan untuk memilih agamanya. Sekiranya seorang suami mahu memeluk Islam, dia bertanggungjawab untuk membincangkannya bersama isteri. Kita harus memberikan peluang kepada mereka untuk berdialog, berbincang, berhujah atau sampai bertengkar sekali pun sehinggalah mencapai kata sepakat, seelok-eloknya dengan baik.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kalau orang mahu bertukar agama, dia akan bertukar agama juga tetapi setidak-tidaknya hal itu dibincangkan bersama pasangannya. Tetapi malangnya pertukaran agama kepada Islam memberikan kesan kepada isteri, baik dia bersetuju ataupun membantah tindakan suaminya itu.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Oleh itu kerajaan harus mencari satu jalan untuk memberikan perlindungan kepada isteri dan anak-anak. Sekiranya penyelesaian itu dapat dicari tiada siapa yang bimbang. Apa yang menjadi kebimbangan sekarang ialah kepentingan mereka dalam soal perwarisan tidak dilindungi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tetapi semua perbalahan yang berbangkit daripada kes Moorthy membayangkan keluarganya membantah pertukaran agama?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Kita mesti jelas bahawa mereka menentang kerahsiaan dan kurangnya bukti yang menunjukkan pertukaran agama telah berlaku.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Pertukaran agama yang dibuat senyap-senyap itu menjadi kebimbangan?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Ya. Kami tidak menentang pertukaran agama baik kepada Islam mahupun mana-mana agama kerana Artikel 11 Perlembagaan Persekutuan membenarkannya sebagai satu hak. Artikel yang sama yang juga membenarkan penyebaran agama Islam kepada sesiapa. Cuma kita tidak boleh membenarkan pertukaran agama yang dibuat secara paksaan dan dengan tidak beretika. Maksud saya kita menipu orang untuk memeluk kepercayaan kita.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Inilah juga yang selalu saya tekankan kepada rakan-rakan saya pemimpin Kristian. </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Apakah cadangan saudara?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Dalam kes pertukaran agama kepada Islam, sekiranya ada peruntukan undang-undang yang melindungi pihak ketiga ia tidak menjadi masalah. Menukar agama adalah pilihan masing-masing; kalau hanya melibatkan dia seorang diri tidak mengapa. Tetapi sekiranya ia memberi kesan kepada pihak ketiga, pertukaran agama itu mestilah telus dan terbuka.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Saya berpendapat kerajaan harus menggubal undang-undang yang menjaga kepentingan dan kebajikan pasangan, anak-anak serta waris. Ini kepada saya memadai untuk mengendurkan masalah yang dihadapi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Ketelusan dan keterbukaan itu juga penting bagi mengelakkan timbulnya sebarang kekeliruan pada masa akan datang misalnya dalam soal pengebumian. Kepada saya, kalau seseorang itu percaya kepada sesuatu fahaman atau agama, dia tidak harus takut untuk menyatakan kepercayaannya itu. Pembaptisan dalam Kristian misalnya adalah satu perisytiharan tentang kepercayaan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Ada dua perkara dalam hal ini: Pertama, ia boleh mengelakkan kekeliruan, dan kedua, ia mengisytiharkan kepercayaan seseorang. Kenapa harus berahsia kalau memeluk Islam?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Adakah apa-apa yang menghalang seseorang daripada memeluk Islam?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Tidak ada. Saya percaya Artikel 11 Perlembagaan Persekutuan memberi kebebasan kepada seseorang untuk memilih agamanya. Saya juga percaya fahaman agama adalah pilihan peribadi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tetapi sebelum seseorang itu memilih mana-mana agama yang hendak dianuti, dia harus terlebih dahulu menimbangkan baik buruknya. Saya di Alor Star baru-baru ini, dan ketika makan kueytiau di tepi jalan saya ditanya oleh seorang penjual durian yang menyatakan minat hendak masuk Kristian. Tetapi katanya, dia tidak masuk Kristian kerana dia tidak boleh meninggalkan tabiat-tabiat lamanya - main perempuan, berjudi, merokok.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Agama mana pun begitu juga; ada yang boleh dan tidak boleh dibuat. Terpulanglah kepada seseorang untuk memilih. Ini pilihan masing-masing. Malah kepada anak-anak pun saya katakan begitu; mereka boleh menentukan agama sendiri apabila berumur 18 tahun nanti.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Saya rasa biar kita jelas tentang hal ini. Kami tidak membantah pertukaran agama kepada Islam, ataupun menentang Islam. Saya tahu sesetengah kelompok dalam Islam merasakan kami cuba campur tangan dalam hal- ehwal Islam. Tidak. Sekiranya seseorang itu Islam, kami setuju bahawa ia jatuh dalam bidang syariah dan patut dibicarakan oleh mahkamah syariah.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Bukankah undang-undang syariah yang menentukan seseorang itu Islam atau tidak? </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Tetapi sekiranya kes itu melibatkan bukan Islam, ia harus dibicarakan oleh mahkamah sivil kerana sebagai seorang bukan Islam dia tidak boleh didengar di mahkamah syariah.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tetapi dari segi undang-undang yang ada sekarang tidak ada apa-apa yang menyekat orang bukan Islam daripada didengar oleh mahkamah syariah.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Masalahnya tafsiran undang-undang itulah yang menjadi kekeliruan sekarang. Permohonan itu dibuat secara ex-parte (seolah-olah) mengatakan sebagai bukan Islam, hujah dan bukti mereka tidak boleh dipertimbangkan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Selain itu, kami juga bimbang tafsiran mahkamah syariah itu boleh jadi berat sebelah, dan dalam beberapa keadaan apa yang dibimbangkan itu sudah berlaku.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Itulah sebabnya kami meminta supaya mahkamah sivil memberi remedi kepada orang bukan Islam yang tersepit dalam hal ehwal-Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Ada desakan supaya Artikel 121 (1A) dipinda dan kembali kepada keadaan seperti sebelum tahun 1988.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Pada pandangan saya, kita harus mencari penyelesaian yang baik, yang tidak melukakan perasaan masyarakat Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kedudukan Mahkamah Sivil dan undang-undang Islam</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Saudara telah menyuarakan banyak kebimbangan orang bukan Islam. Kebimbangan orang Islam pula ialah mahkamah sivil tidak mampu untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan Islam, berdasarkan kepada sejarah perundangan negara ini.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Kepada saya, kalau seseorang itu Islam dia tertakluk kepada bidang kuasa mahkamah syariah. Sebagai contoh, sekiranya pertukaran agama Moothy kepada Islam telah dibuktikan lebih awal lagi, pengebumian mengikut Islam itu adalah haknya. Tetapi isu itu kecoh kerana ada kekeliruan dan tidak jelas, dan akhirnya menimbulkan kerumitan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Pendirian Majlis sudah berubah sekarang. Pada awalnya kami bertegas bahawa peruntukan Perlembagaan Persekutuan itu harus dipinda. Tetapi setelah membincangkannya dengan mendalam dan melihat keadaan sosial, kami sedia bekerjasama dengan kerajaan untuk meneliti perkara ini dan memberikan pandangan kami.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kita jangan lupa pindaan 1988 itu dibuat antara lain untuk menghalang orang Islam daripada membawa kes yang sudah diputuskan di mahkamah syariah ke mahkamah sivil. Misalkan begini. Seorang anak meminta sesuatu daripada ibu. Ibu tidak benarkan. Apabila ayah balik ke rumah, dia minta pula daripada ayah, dan ayah benarkan. Akibatnya, konflik.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Rasional Artikel 121(1A) ialah untuk melindungi kepentingan orang Islam tetapi batas undang-undang itu luas dan kita telah terkeluar daripada hadnya. Apa yang perlu dilakukan oleh kerajaan sekarang ialah membuat pindaan atau penjelasan bagi memastikan sekiranya sesuatu isu itu melibatkan kepentingan orang bukan Islam maka bidang kuasanya diberikan kepada mahkamah sivil.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tetapi apakah mahkamah sivil mampu? Apakah kita tidak belajar daripada kes-kes yang diputuskan sebelum 1988?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Maksud saya sekiranya kes itu hanya melibatkan orang Islam, mahkamah syariah mempunyai bidang kuasa mutlak. Tetapi sekiranya ia melibatkan kepentigan pihak ketiga yang bukan Islam, seperti dalam kes Kaliammal yang tidak percaya suaminya sudah masuk Islam, ia hendaklah pergi ke mahkamah sivil.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Soalan saya ialah apakah mahkamah sivil mempunyai apa yang dikatakan sebagai the brain and the common sense untuk memutuskan hal-ehwal Islam dan kepentingan orang Islam?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Dalam isu ini mahkamah memutuskan bukti-bukti pertukaran agama, bukannya bagaimana hendak mentafsirkan undang-undang berkenaan hal-ehwal Islam. Kita jangan terkeliru dalam hal ini.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Mahkamah sivil tidak sepatutnya campur tangan dalam hal-ehwal Islam. Mahkamah Syariah mempunyai bidang kuasa dalam hal-hal personal orang Islam berkaitan dengan Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Saya suka hendak mengingatkan bahawa isu ini bukanlah isu agama atau pertembungan agama-agama lain dengan Islam. Kita perlu jelas hal ini. Inilah juga yang saya ingatkan kepada paderi-paderi saya. Saya ingatkan mereka bahawa orang Islam itu saudara-saudara kita juga.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Perlembagaan Persekutuan jelas dalam hal ini, tentang bidang kuasa antara dua mahkamah?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Selagi perkara itu menyentuh kepentingan orang Islam dan hal-ehwal Islam. Tetapi apakah tafsirannya jelas begitu? Sekiranya jelas para hakim tentu tidak akan mentafsirkan sebaliknya, dan itu menunjukkan ada loopholes. Itulah yang perlu kita betulkan sekarang.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Apa yang penting untuk difikirkan sekarang ialah bagaimana pada masa yang sama kita harus memelihara kepentingan orang bukan Islam. Kita harus objektif dalam perkara ini.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Dalam hal pertukaran agama, bukankah hukum Islam sahaja yang boleh menentukan sama ada seseorang itu telah Islam atau tidak? Dalam hal ini tentulah tempatnya bukan di mahkamah sivil tetapi mahkamah syariah.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Penentuan itu bergantung kepada pembuktian. Dalam hal ini, mungkin undang-undang perlu mentakrifkan apakah yang menjadikan seseorang itu memeluk Islam. </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Takrifan itulah yang akan menjadi garis panduan kepada hakim, baik di mahkamah syariah atau mahkamah sivil. Hujah saya ialah selagi seseorang itu tidak dibuktikan Islam, kita tidak boleh mengenakan undang-undang Islam ke atasnya. Soalnya bagaimana hendak membuktikannya, dan siapakah yang layak untuk membuktikan?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Adakah ini isu-isu yang perlu diperjelaskan?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Ya. Kalau undang-undang dalam hal ini jelas, seperti yang dikatakan oleh sesetengah pihak, bagaimana masalah seperti ini boleh berlaku?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Adakah ini salah laku mereka yang terlibat seperti hakim dan peguam kanan persekutuan? Kalau mereka telah tersalah tafsir mereka harus dikenakan tindakan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Pengajaran daripada episod Moorthy</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Apakah pengajaran daripada seluruh episod ini?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Setakat ini saya gembira kerana masyarakat telah cukup matang untuk membincangkan isu-isu ini tanpa membangkitkan kemarahan. Kita harus mengekalkan kematangan itu. Kalau kita mahu menjadi sebuah negara maju, kita harus dilihat sebagai masyarakat yang membangun.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Dalam pada itu, kita harus membincangkannya dengan objektif. Saya selalu ingatkan kepada rakan-rakan yang bukan Islam bahawa kita harus selalu memikirkan perasaan orang Islam. Tetapi dalam pada itu tentu ada kelompok yang ekstrem, dan mereka ini kalau hendak hentam, mereka hentam saja.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kematangan dan kesediaan kita berkongsi pandangan serta mendengar antara satu sama lain adalah sesuatu yang sihat. Kalau kita merasakan ia sudah lengkap dan jelas, kita harus memberikan kepastian yang jelas dari segi undang-undang supaya tidak akan timbul salah tafsir pada masa akan datang.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kita harus menjelaskan perbezaan antara mahkamah sivil dengan mahkamah syariah, serta ruang lingkup kedua-duanya. Sekiranya pembuat dasar memikirkan perkara ini masak-masak mereka akan menemui penyelesaiannya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Maksudnya?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Kalau kerajaan dan pihak yang berkenaan ada kesungguhan politik bersedia mengakui bahawa kita sedang berhadapan dengan jalan buntu dan mahu membetulkannya untuk mencapai keadilan, kita boleh melakukannya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Apakah yang digambarkan oleh seluruh episod ini tentang masyarakat dan negara ini?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Ia menunjukkan ada banyak isu yang boleh menjejaskan keharmonian antara agama. Kita tidak harus ambil mudah bahawa semuanya elok. Oleh kerana negara ini masyarakatnya berbilang kaum, agama dan budaya, selagi itulah ada masalah yang boleh timbul.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tetapi kita mesti bersedia menyelesaikannya dengan matang. Episod ini memberitahu kita bahawa kerajaan memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menyuarakan pandangan. Rakyat juga menunjukkan kematangan memberikan pandangan dan mendengar antara satu sama lain.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Ini petanda yang baik. Tetapi kita masih harus memerhatikan segelintir pihak yang menunggu untuk mengeksploitasikan isu ini. Saya rasa kerajaan perlu menangani mereka ini without fear or favour. Kalau ia tunduk kepada kehendak kelompok kecil ini, kita akan berhadapan dengan masalah.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Dengan kematangan ini, bagaimanakah saudara melihat masa depan dialog antara agama?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WONG: Kita perlu satu platform untuk sama-sama berbincang. Kita boleh menyuarakan pandangan tetapi pada akhirnya kita harus bersedia untuk tidak bersetuju.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Kepada saya, dialog antara agama dan suruhanjaya antara agama (IFC) yang pernah dicadangkan dulu adalah platform yang terbaik. Ia tidak harus dilihat sebagai penentangan orang bukan Islam kepada orang Islam. Sesetengah pihak mentafsirkannya begitu, seolah-olah kami mencabar Islam, tidak.</span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tetapi kami tidak tahu siapakah yang mewakili pandangan masyarakat Islam yang boleh kami berhubung? Saya bukan mengatakan tidak ada perpaduan tetapi tidak ada badan tertentu yang ada authority yang betul-betul mewakili orang Islam.</span></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-42006024714310850412009-08-20T18:18:00.004+08:002009-08-20T18:25:54.035+08:00Segerakan Tindakan terhadap AL ISLAM<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgODwadfdsUVvlbtpxTpfjGsnlVyBnTYaKz1Bi2_mYdClZHFqwiWAcFj2ZnpO-3lu5sMy7tkKn4nwPfGKbxVy6sN5vt4VPCChE61jEHJV9RDYieYixSA0N4GJrtCjXrFcbsx_bbqHmUfJm4/s1600-h/al+islam.gif"><img style="cursor: pointer; width: 88px; height: 115px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgODwadfdsUVvlbtpxTpfjGsnlVyBnTYaKz1Bi2_mYdClZHFqwiWAcFj2ZnpO-3lu5sMy7tkKn4nwPfGKbxVy6sN5vt4VPCChE61jEHJV9RDYieYixSA0N4GJrtCjXrFcbsx_bbqHmUfJm4/s200/al+islam.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5371990158262897010" border="0" /></a><table style="width: 357px; height: 68px;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr><td class="panel_headline" valign="top" width="70%"><br /></td> </tr> <tr> <td class="panel_author" valign="top"> <table style="width: 279px; height: 5px;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td valign="bottom"><br /></td> </tr> </tbody></table> </td> </tr> </tbody></table><div style="text-align: justify;">Aktivis Katholik, yang masih tidak berpuas hati atas ketiadaan tindakan terhadap Al Islam, hari ini membuat desakan agar polis menyegerakannya berhubung dakwaan menghina agama itu.<br />Sudhagaran Stanley dan rakannya Joachim Francis Xavier menghantar sendiri surat gesaan ke ibu pejabat polis daerah (IPD) Dang Wangi, Kuala Lumpur pada jam 11 pagi ini.<br />Kedua-duanya, yang berasal dari Pulau Pinang, ditemani oleh seorang peguam Annou Xavier.<br /><br />Bercakap kepada media selepas itu, Annou berkata, surat anak guamnya itu turut mempersoalkan kelambatan tindakan terhadap wartawan majalah itu, Muhd Ridwan Abdul Jalil.<br />Annou berkata, Sudhagaran dan Joachim pernah menghantar surat yang sama kepada IPD berkenaan pada ada 5 Ogos lalu tetapi sehingga kini belum mendapat sebarang balasan.<br /><br />Dalam kenyataan bersama Sudhagaran dan Joachim yang diedarkan kepada media, mereka menyarankan wartawan dan majalah itu didakwa bawah Seksyen 295 Kanun Keseksaan berhubung kesalahan “mencemarkan tempat sembahyang dengan niat dengan mengaibkan agama mana-mana golongan”.<br /></div><br />“Kami hairan kenapa siasatannya mengambil masa yang begitu lama. Dan bila ia dianggap selesai, kenapa tiada tindakan dikenakan kepada wartawan dan majalah itu.<br />“Tambahan, indakan boleh juga diambil bawah Akta Mesin Cetak dan Penerbitan terhadap penerbit Al-Islam, Utusan Karya Sdn Bhd, anak syarikat kumpulan Utusan,” kata mereka.<br />Ditanya sama ada anak guamnya memberikan sebarang tarikh akhir kepada polis supaya menjawab surat itu, Annou berkata: “Tiada, kita tidak mahu ganggu tugas polis.”<br /><br />Walaupun laporan polis Sudhagaran dan Joachim itu dibuat IPD Timur Laut di Pulau Pinang, kes tersebut disiasat pegawai IPD Dang Wangi kerana Al-Islam beroperasi di Kuala Lumpur.<br /><br />Kedua-dua aktivis dari Pusat Keuskupan Katholik Pulau Pinang itu juga belum memutuskan masa untuk menghantar memorandum membantah kelewatan itu kepada Kementerian Dalam Negeri (KDN) seperti dirancang sebelumnya.Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-15208551352753222812009-07-08T18:49:00.006+08:002009-07-08T19:11:18.578+08:00Lawatan EXCO ke Parokhi Dandun<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqW78PfEzpfHJX43V3OqssohE4J5aIXq1mkS81QgFLEdivkqN_8Yv1xq_2qb9nAvmVvlcEYNomeQZLehEmr_r2JSTyXRliJBDUZVgHbo17rMeCNmQFzsrvy7FGpuwnGUGC2fdhfoKMqgEA/s1600-h/DSC00166.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 178px; height: 133px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqW78PfEzpfHJX43V3OqssohE4J5aIXq1mkS81QgFLEdivkqN_8Yv1xq_2qb9nAvmVvlcEYNomeQZLehEmr_r2JSTyXRliJBDUZVgHbo17rMeCNmQFzsrvy7FGpuwnGUGC2fdhfoKMqgEA/s200/DSC00166.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356042041674904466" border="0" /></a>Pada 4 Julai lalu, EXCO PCS telah melawat Parokhi Dandun. Rombongan EXCO terdiri daripada Pdt.Sopirid, Pdt.Janios, Pdt.Torido, Pdt.Makansim dan En.Maklin. Disamping memang telah dimasukkan dalam kalendar rasmi pelayanan exco, lawatan ini juga bertujuan mentabhis Tumpuk Mowilis sebagai pendeta, meneliti masalah sempadan tanah stesen dandun dan memperhalusi cadangan perpindahan pusat pentadbiran parokhi Dandun ke PCS Pekan Pitas. Proses pentahbisan berjalan lancar (lihat gambar) dan <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSb-he2XHeNrce3KsDCW6iM8gEycOBZjqw9s-aNzknfEDPRxN-A9R_uVCy8VcZ8lKem_b3UZPW_4WytfWW0Pyv7FknD1D42rn5BsS4MQsmODDz1fJeBYDa_O86xyv35MXHx6Uglt5UD8q7/s1600-h/DSC00167.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 178px; height: 133px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSb-he2XHeNrce3KsDCW6iM8gEycOBZjqw9s-aNzknfEDPRxN-A9R_uVCy8VcZ8lKem_b3UZPW_4WytfWW0Pyv7FknD1D42rn5BsS4MQsmODDz1fJeBYDa_O86xyv35MXHx6Uglt5UD8q7/s200/DSC00167.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356043421448932114" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQVQEZl6YJ4UxDt8p5zdkNcsdJc_obwCqZI7jcqYtglssgZ4ztWkrGHbzYJIsgGRxFF5xGzjKUof2f2ObSCyc8ygFbOpf4ItNsIcSH1QVjbNAvwHbmBeqMTv-KqsScX230WkyIDFTalhiS/s1600-h/DSC00168.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 182px; height: 136px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQVQEZl6YJ4UxDt8p5zdkNcsdJc_obwCqZI7jcqYtglssgZ4ztWkrGHbzYJIsgGRxFF5xGzjKUof2f2ObSCyc8ygFbOpf4ItNsIcSH1QVjbNAvwHbmBeqMTv-KqsScX230WkyIDFTalhiS/s200/DSC00168.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356044738619490210" border="0" /></a>kini beliau bergelar Pendeta Mowilis Sulimbai. Mengenai masalah sempadan tanah, ternyata saiz tanah stesen Dandun semakin mengecil ekoran masalah sikap dan kesilapan teknikal semasa urusan jual beli tanah. Sementara itu cadangan perpindahan pusat pentadbiran parokhi ditangguhkan sehingga pihak AJKP dan jemaat Dandun berbincang dari hati ke hati mengenai rasional perpindahan ini. Tuhan memberkati.<br /></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-33466939247809070122009-06-30T17:44:00.003+08:002009-06-30T17:49:22.635+08:00PCS MISSION SCHOOLS : Harapan Tidak Hilang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFQIPOXgf90qJNPg9cdAYzBDnvVeC2WYezURwMOmMR0sE4ZnJG70fxfw-XpwEy5w4JF-4ALn30GvDPtCIWfHRGZUvK8axUKT7I7PEmFxQwY5CRrkY-nuluKlPbqd-slN-LdG2hdrT0_lOP/s1600-h/DSC00164.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFQIPOXgf90qJNPg9cdAYzBDnvVeC2WYezURwMOmMR0sE4ZnJG70fxfw-XpwEy5w4JF-4ALn30GvDPtCIWfHRGZUvK8axUKT7I7PEmFxQwY5CRrkY-nuluKlPbqd-slN-LdG2hdrT0_lOP/s200/DSC00164.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353055111972398034" border="0" /></a>26-28 Jun lalu saya menghadiri (dijemput) menghadiri Conference Of Christian Mission School In Malaysia bertempat di Olympic Hotel, KL. Conference ini merupakan satu sejarah kerana buat pertama kali Perdana Menteri bersetuju untuk merasmikannya. (sblm ini menteri atau PM yang dijemput tidak datang). Tan Sri Bernard Dompok bukan sahaja pengerusi penganjur malahan 'org kuat" di sebalik penganjuran yang sangat berjaya ini.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRCeiB7S5Aa73P7ndKY-idpXm81CZYj1WAaPEjyM5-DOJawShyphenhyphenYjWSqg6DXnlXN23ODM4TiAKayhLcscFkHj-c3QLwGDU0DolIwqho1uXsFldX735Kfnw9BN5FWYgTJgtDCd6zvM0HK7Qp/s1600-h/DSC00162.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRCeiB7S5Aa73P7ndKY-idpXm81CZYj1WAaPEjyM5-DOJawShyphenhyphenYjWSqg6DXnlXN23ODM4TiAKayhLcscFkHj-c3QLwGDU0DolIwqho1uXsFldX735Kfnw9BN5FWYgTJgtDCd6zvM0HK7Qp/s200/DSC00162.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353055215742935202" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Saya hadir atas kapasiti Pengerusi PGKS juga sekali mewakili gereja PCS. Delegasi dari Sabah seramai 11 orang yang mewakili 5 gereja utama, khususnya yang mengetuai jabatan pendidikan mission school masing-masing. Conference ini dianjurkan bagi membincangkan hala tuju sekolah sekolah mission di Malaysia yang kesemuanya berjumlah 460 yang sebilangan besar mencecah usia ratusan tahun. Walaupun diadakan di Olympic Hotel tetapi untuk upacara perasmian, diadakan di St.John Institution, sekolah mission tertua di KL (tempat di mana PM Datuk Seri Najib bersekolah selama 8 tahun). Sebelum upacara perasmian, delegasi utama conference telah bergambar bersama PM, Tan Sri Bernard Dompok, Timbalan Menteri Pelajaran Datuk Wee Kai Siong dan Ketua Pengarah Pelajara<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3m_JBpVOyFo8ifnv4rqZ7n6ptbghOuDdPhgKBi4uZE78dXIMwU5xElfuScIg07BXxsHkjmbO8p_XOQbKJDDCAMnf1vZPi0-Y4tcVdLUuuHvcrvtJSe6v9OXS5VL9GTUZwS3OTSAg98eSM/s1600-h/DSC00161.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 160px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3m_JBpVOyFo8ifnv4rqZ7n6ptbghOuDdPhgKBi4uZE78dXIMwU5xElfuScIg07BXxsHkjmbO8p_XOQbKJDDCAMnf1vZPi0-Y4tcVdLUuuHvcrvtJSe6v9OXS5VL9GTUZwS3OTSAg98eSM/s200/DSC00161.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353055281843588578" border="0" /></a>n Malaysia, Tan Sri Alimudin.<br />Conference ini telah mengeluarkan kenyataan rasmi berupa 12 usul yang dikemukakan oleh Tan Sri Dompok dalam ucapan rasmi beliau. Antara usul ialah : pelaksanaan laporan Aziz 1971, pengekalan ethos, funding, dan leasehold land. PM dalam ucapan dan press conference selepas perasmian berjanji meneliti semua tuntutan/usul dan secara rasmi mengarahkan KPP dan Timbalan Menteri meneliti memorandum tersebut.<br />Conference benar-benar merasakan situasi dan iklim Malaysia sekarang merupakan right time untuk mission school di Malaysia memainkan peranan khususnya dalam konsep 1Malaysia yang diilhamkan oleh PM. PM dalam ucapannya mengakui peranan yang telah dimainkan oleh mission school dalam membina negara Malaysia. Akhirnya conference bersetuju menubuhkan Federation of Malaysia Mission School di mana saya salah seorang dlm protem komiti selain 3 orang lain dari Sabah. Saya paparkan beberapa gambar kenangan dalam conference tersebut. Gambar bersama PM akan saya paparkan sebaik sahaja penganjur mengirimkannya. Selain itu tidak lupa saya titipkan respect saya kepada Tan Sri Bernard kerana peranan besar yang beliau mainkan di sebalik semua ini. 1 Malaysia....Rakyat Diutamakan...</div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-80714667503903066762009-05-04T20:46:00.002+08:002009-05-04T20:50:26.084+08:00ISU BERKAITAN "ALLAH"<w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 24pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""></span></span></b><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://www.themalaysianinsider.com/index.php/malaysia/25424-court-allows-sarawak-woman-to-challenge-confiscation-of-allah-cds"><span style="color: blue;">Court allows Sarawak woman to challenge confiscation of ‘Allah’ CDs </span></a><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">KUALA LUMPUR, May 4 – A Melanau woman was given the green light by the High Court here today to challenge the Home Ministry’s decision to confiscate eight compact discs (CDs) of Christian religious teachings containing the word “Allah”.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Justice Datuk Alizatul Khair Osman granted leave to Jill Ireland Lawrence Bill, 27, to initiate the judicial review proceedings to seek three reliefs from the court. She wants an order of certiorari to quash the ministry’s decision to confiscate the CDs, an order of mandamus to direct the ministry to return the CDs to her and a declaration that she has the legitimate expectation to exercise her right to possess, use and import publications containing the word “Allah”.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Alizatul made the order in chambers after hearing submissions from her counsel, Annou Xavier and Henry Teh, and senior federal counsel Suzanna Atan, representing the ministry and the government who were named as respondents.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">On May 11 last year, the ministry seized the CDs under Section 9 (1) of the Printing Presses And Publications Act 1984 when Jill Ireland, a clerk, disembarked at the Low Cost Carrier Terminal (LCCT) in Sepang.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">The CDs containing titles including “Cara Menggunakan Kunci Kerajaan Allah, Cara Hidup Dalam Kerajaan Allah and Ibadah Yang Benar Dalam Kerajaan Allah” were brought in from Indonesia.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Jill, a Sarawakian native and a Christian, claimed that she used the word “Allah” in her prayers, worship and religious education. She claimed that she used both Bahasa Malaysia and the Bahasa Indonesia ALKITAB which uses the word “Allah”. She claimed that she received a letter dated July 7 last year from the ministry outlining the reasons for the confiscation, including that it was a threat to security, that it used prohibited words and that it was a breach of religious guidelines. – Bernama<o:p></o:p></span></p>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-72847169881000441962009-04-23T19:01:00.001+08:002009-04-23T19:03:38.766+08:00E-MAIL DARI NECF<div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><i><strong>PETALING JAYA (April 22, 2009) :</strong> The conversion of children to Islam as part of divorce and custodial tussles is "un-Islamic", says International Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS) founding chairman and CEO Mohammad Hashim Kamali. <p> </p><table align="right" border="0" cellpadding="2" cellspacing="0"> <tbody> <tr> <td> <p align="center"><img style="width: 267px; height: 185px;" alt="" src="http://www.sun2surf.com/images/sun2surf/articles/32620/AMIN9626.jpg" border="2" /></p></td></tr></tbody></table></i></span><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><i><table align="right" border="0" cellpadding="2" cellspacing="0"><tbody><tr><td><p align="center"><span style="color: rgb(128, 0, 0);font-family:Verdana;" ><strong>r Alwi (right) and Mohammad at the public lecture.</strong></span></p></td></tr></tbody></table>"In my opinion, such ‘forced’ conversion is un-Islamic ... to use Islam in order to inflict or for purposes that are not part of the spirituality or aqidah of Islam, whether it is marriage, whether it is divorce or custody and there is a tussle between the wife and husband over the children does not make sense," said Mohammad. </i></span><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><i><p>"To go to the Syariah Court and claim that the child, who is two or three years old, has been converted to Islam, what does it mean? You convert a two-year-old child or five-year-old to Islam, it doesn’t really make sense when you look at this phenomena from the texts and guidelines of Islam," he said.</p></i></span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><i> <p>Mohammad said conversion to Islam was a conscious and deliberate act on the part of the individual requiring a comprehension of the decision made by the person converting.</p> <p>"(Conversion to Islam) calls for a profession in your words and an affirmation in your heart. Can you expect a child of five years (to have that). Most of these ‘forced conversions’ really arise over those issues (divorce and custodial battles) and I think we need to depart from that," he said.</p> </i></span><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><i><p>"The child should grow up and be an adult, and be given the freedom to choose his or her religion. Before they reach the age of majority, any religion inflicted on the child is not really valid. A religion has to be embraced with a deliberate understanding by a competent person. Children are not competent," added Mohammad, who called for a change to the current laws."... We need to add something to ensure it does not limit the freedom of the child when he or she becomes an adult." </p></i></span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><i> <p>"Islam protects non-Muslims when it comes to basic rights, and it does not differentiate between Muslims and non-Muslims. It is for all," added Mohammad, who responded to questions after a talk on Islamic extremism by former Indonesian foreign minister Dr Alwi Abdurrahman Shihab in the IAIS centre here yesterday.</p> <p>Alwi said such issues (conversions) were unknown in Indonesia."I do not really see any such phenomenon (forced conversions) in Indonesia today. Muslims might sometimes raise complaints over the Christian missions, but today I think we are not very concerned over forced conversions. I do not know whether there are isolated incidents but we are proud to be a nation respectful to other faiths," he said.</p> <p>Alwi then called on the media to report more objectively on Islamic matters to present a fairer picture of the religion.</p> <p>"The media likes to exaggerate and cover all kinds of protests and radicalism because this is the news. The moderate voices are not attractive to people. One person protesting the US at the embassy is considered good news for the media, but not 10 people trying to help others in an Islamic way."</p> <p>The media is very important."So, many moderate voices are not being covered by the media because this is not considered good news for commercial purposes. The ‘good news’ is what is against the norm," said Alwi who cited the Indonesian situation.</p> <p>"The reality in Indonesia is that although people are worried about extremism and radicalism in Indonesia, the outcome of the Indonesian elections is that Islamic parties are not showing good results.</p> <p>"The secular parties are showing the best results and that is the objective condition of Indonesia. The radicals are not accepted by the Indonesian silent majority," said Alwi."The media always likes to exaggerate. So, talking about Indonesia, the radical Muslims are not gaining ground, because this is the will of the people," he added.</p></i></span></div><span style=";font-family:Arial;font-size:85%;" ><i><span style="font-size:85%;"> </span></i></span>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-85305332019717519982009-04-20T22:30:00.003+08:002009-04-20T22:40:36.465+08:00BIASISWA PCS<div style="text-align: justify;">Puji Tuhan, tahun ini Mission 21 meneruskan sokongan kewangan kepada PCS khususnya dalam aspek biasiswa akademik dan theologi. Bagi bidang akademik sejumlah wang bakal tiba pada tahun ini. Justeru bidang R & D PCS dipertanggungjawabkan untuk mengendali semua peringkat pengurusan biasiswa ini. Setelah membincangakan dalam mesyuarat EXCO, diputuskan 10 bidang yang dilihat amat diperlukan dalam pembangunan sumber manusia PCS diberi keutamaan untuk diberi biasiswa. Bidang-bidang iaitu ialah, 1) Muzik, 2) Teknologi Maklumat, 3) Perakaunan, 4) Perubatan, 5) Pendidikan (khususnya TESL), 6) Arkitek, 7) Perundangan, 8) Psikologi, 9) Kejuruteraan Awam, 10) Pertanian<br />Buat masa ini borang sedang disiapkan. Walaubagaimanapun para pemohon boleh menghubungi pihak R & D secepatnya. Dimaklumkan bahawa pihak Mission 21 sangat mementingkan kesan dan manfaat kepada PCS mengenai pemberian biasiswa. Justeru disamping kelayakan berdasarkan keanggotaan kepada PCS, satu bentuk "persefahaman rasmi" akan dibuat di antara PCS dengan pemohon yang berjaya bahawa apabila berjaya kelak, beliau sanggup membantu PCS sesuai dengan bidang kepakarannya khususnya dari segi pelayanan misi, pentadbiran dam sebagainya. Ringkasnya..tahu berterima kasih kepada Tuhan melalui PCS.<br /></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-88060166162779659672009-04-10T19:06:00.009+08:002009-04-10T19:32:43.809+08:00KEBAKTIAN JUMAAT AGUNG<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3sRGz6PIbb6wHTM-DMgHdnvExR41DpOUB6euXb0U71JdcLcxn60N4-gHMCxUv6NQTC56QbEu5LTxrnXZMs5ck3Y7sL-cssYLdq9x-Ah39a7WxwPMpWNmbo5Art8LHPcs0EBIGoX3qJ24V/s1600-h/gf4.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3sRGz6PIbb6wHTM-DMgHdnvExR41DpOUB6euXb0U71JdcLcxn60N4-gHMCxUv6NQTC56QbEu5LTxrnXZMs5ck3Y7sL-cssYLdq9x-Ah39a7WxwPMpWNmbo5Art8LHPcs0EBIGoX3qJ24V/s200/gf4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323020030957248450" border="0" /></a>Shalom..agak lama tidak updatekan blog ini. Isu dan berita memang banyak tetapi disamping kesibukan..kabel kamera digital saya juga digigit tikus yg menyukarkan saya selitkan rakaman bergambar. Gambar dlm post saya kali ini pun atas ehsan rakan sepelayanan saya, cikgu Henson.<br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Puji Tuhan..kerajaan Malaysia masih meneruskan cuti Good Friday khusus untuk Sabah, Sarawak, Melaka dan Pulau Pinang. Persekutuan Gereja-Gereja Pitas mengambil peluang ini dengan mengadakan kebaktian Jumaat <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrXRAP8r8_TohPJb1QHJSQR5zd1UkJ8l3GA6cPRZq2x_Hfs2VBa-9NF8Zh-eZJBRYIDe77q1zllw1upjYdmjBU2emlUNlOnq2PFJgWEQW9h6sq12TG9GrKfRBC5ea_UJFk7B9OIENCwjGV/s1600-h/gf2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrXRAP8r8_TohPJb1QHJSQR5zd1UkJ8l3GA6cPRZq2x_Hfs2VBa-9NF8Zh-eZJBRYIDe77q1zllw1upjYdmjBU2emlUNlOnq2PFJgWEQW9h6sq12TG9GrKfRBC5ea_UJFk7B9OIENCwjGV/s200/gf2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323017941062604770" border="0" /></a>Agung bersama yang diadakan di PCS Pekan Pitas. Pelayanan pemimpin & muzik dari PCS, Kotbah dari Anglikan dan pelayanan lain dikendalikan oleh SIB. Puji Tuhan dengan kesatuan yang indah. Saya berpendapat bahawa ada 2 peristiwa/kalendar umat Kristian yang wajar dirayakan bersama tanpa batasan nama gereja iaitu Kelahiran dan Kematian Yesus. Gereja PCS Pekan Pitas sangat kecil. Hanya berukuran 24' x 40' dan secara logiknya hanya boleh memuatkan paling ramai 200 orang.Justeru masih ramai yang berdiri di luar. Mujur juga minggu ini semua pelajar asrama SMK Pitas balik kampung..kalau tidak ! saya tidak dapat membayangkan ratusan orang lagi akan berdiri di luar. Namun semangat jemaat dlm ibadah ini sangat tinggi. Penuh penghayatan akan lagu-lagu, kotbah dan memperlihatkan kesatuan <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTNwDn8UQidZO2qg6LkQHEpeRDNVyBforLxVGcWHGCp5Zsqdvm-iqIGMuC3EtR1GyoHiF1Ys-xyRLILuRNPN1Nia6qBUC_2sZZQli5lzMuBWvG_-t2dBBEiVRZzOJy0_FYgerzBeTuJ1w7/s1600-h/gf7.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTNwDn8UQidZO2qg6LkQHEpeRDNVyBforLxVGcWHGCp5Zsqdvm-iqIGMuC3EtR1GyoHiF1Ys-xyRLILuRNPN1Nia6qBUC_2sZZQli5lzMuBWvG_-t2dBBEiVRZzOJy0_FYgerzBeTuJ1w7/s200/gf7.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323020243594224354" border="0" /></a>yang indah.<br /></div>Secara peribadi..setiap kali menjelang Good Friday..hati saya sayu dan terasa amat sangat akan Kasih Yesus di atas kayu salib. Seorang penulis dalam bukunya memperincikan peristiwa ini dgn jelas dan menambahkan lagi rasa dekat kita terhadap pengorbananNya. Pemisahan tubuh dgn roh secara 'paksaan' amat (10x) menyakitkan. Hukuman Salib adalah untuk kesalahan paling berat, peribadi yg menerima hukuman dianggap paling hina dan hukuman salib adalah yang paling menyakitkan.Kesakitan ini boleh dijelaskan dimana mangsa dibaringkan, paku dihentak/tekan ke dalam kemudian diangkat dan kayu dihentak masuk ke dalam lubang. Hentakan yang kuat mengoyakkan kulit dan isi bahagian yg dipaku dan kesakitan ini bertambah dengan tarikan graviti bumi. Itulah sebabnya Yesus berteriak bukan sekadar sbg konotasi akan dosa tetapi secara manusia DIA memang sedang menanggung kesakitan yang TIDAK TERPERI ! Itulah sebabnya askar-askar yang terlibat dalam upacara penyaliban biasanya secara tradisi harus minum dulu supaya mereka dlm keadaan 'mabuk' kerana mereka sendiri tidak sanggup melihat kesakitan yang dialami oleh mangsa.<br />Inilah yang benar-benar dialami oleh Yesus. Kisah ini bukan sekadar catatan sejarah tetapi cerita ini melangkaui batas waktu, sejarah dan pemikiran logik manusia. Semuanya kerana KASIH Allah kepada saya dan saudara. Apakah saudara benar-benar menginsafi kematian Yesus? Dimanakah saudara hari ini, sempena Good Friday? Bercuti? Memancing?Tidur? Sekiranya saudara secara sengaja tidak menghadiri ibadah Good Friday hari ini..bertobatlah. Ingatlah bahawa Tuhan memberikan cuti ini melalui kerajaan Malaysia untuk memberikan peluang kepada umat Kristian beribadah dan bukannya "menyalahgunakan" cuti Good Friday ini. Lebih dari itu...biarlah kuasa kasih dan pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib di bukit kalvari itu terus menginsafi hati kita sepanjang segala masa. AMIN !<br /></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-62149247033336423202009-03-07T07:42:00.010+08:002009-03-07T08:04:24.324+08:00http://www.gideons.org/<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvrm7yvMwBLXSgLeImDRHHptt8FWVRhgfKFbNp9yy0DuerP0ePNkNyU_HxbyWhb0WbKrbHke7UQViJpDFJAcn9EwLP9SennyrHswOLcHa4u6AvXa1CzacaKNBIhaMI6anVgdM_BiVCmgaJ/s1600-h/308174443258459F8EE776912461BC2F[1].gif"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5310229340455758882" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 225px; CURSOR: hand; HEIGHT: 54px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvrm7yvMwBLXSgLeImDRHHptt8FWVRhgfKFbNp9yy0DuerP0ePNkNyU_HxbyWhb0WbKrbHke7UQViJpDFJAcn9EwLP9SennyrHswOLcHa4u6AvXa1CzacaKNBIhaMI6anVgdM_BiVCmgaJ/s200/308174443258459F8EE776912461BC2F%5B1%5D.gif" border="0" /></a>Petang kelmarin, tidur saya dikejutkan dengan satu panggilan dari seorang rakan lama, iaitu Mr.Yapin Gimpoton, bekas YB/Pembantu Menteri era parti Berjaya. Beliau merupakan rakan sepelayanan saya sekitar 1995-1998. Saya pernah menginap di rumah mewahnya di Likas (di hadapan SIB Likas) dan bersama-sama beliau dlm beberapa siri pelayanan. Selepas itu beliau study theologi di Singapura dan kami 'lose contact'. Beliau juga pemilik Gunung Doa Haleluyah Retret Centre di Ranau.<br /><div align="justify">Panggilannya memang aga<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxWcCYF3VXP6_gWGJK2D_8oBH50Eka2pN954NOvwpnY76hRPh-XA8Ek-8z53ApuS7THBCWAhDsN_2j3UB0d-ObZyLHLbjkvpkWen-ngQwBWgxTn0D1mMQiNkg-XDbCE2vjs0QO-PltzOFe/s1600-h/ourmission_May2008[1].jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5310226279225713250" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 107px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxWcCYF3VXP6_gWGJK2D_8oBH50Eka2pN954NOvwpnY76hRPh-XA8Ek-8z53ApuS7THBCWAhDsN_2j3UB0d-ObZyLHLbjkvpkWen-ngQwBWgxTn0D1mMQiNkg-XDbCE2vjs0QO-PltzOFe/s200/ourmission_May2008%5B1%5D.jpg" border="0" /></a>k mengejutkan setelah sekian lama 'terputus hubungan'. Rupanya beliau masih aktif dlm Gideons International dan inilah tujuannya beliau menghubungi saya. Gideons bercadang membuka chapter di Kota Marudu/Pitas dan berhasrat melantik saya sebagai penyelaras di Pitas. Satu lagi tanggungjawab yang berat dan memang rasa berat hati untuk menerima tugas ini setelah dibebani dengan pelbagai tugas pelayanan.</div><div align="justify">Namun memikirkan matlamat pelayanan Gideons membuatkan saya merasakan pangg<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyl_YFwmRzrKM7JMme2lxhrdCww2_ZXqQQiP3zdqW41DpK_6NpNOdlRINlQMOzK5onGXu78A1L3UvfsVkWEZ5QuEEIuy6eHMx31Bdv3EmP4YVN_Q3brLFKZDar3YQTddFWyOKevYI_XKjJ/s1600-h/6860EE02EEDD4A80A057E781886E0B5D[1].jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5310226419643471938" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 107px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyl_YFwmRzrKM7JMme2lxhrdCww2_ZXqQQiP3zdqW41DpK_6NpNOdlRINlQMOzK5onGXu78A1L3UvfsVkWEZ5QuEEIuy6eHMx31Bdv3EmP4YVN_Q3brLFKZDar3YQTddFWyOKevYI_XKjJ/s200/6860EE02EEDD4A80A057E781886E0B5D%5B1%5D.jpg" border="0" /></a>ilan yang jelas dari Tuhan utk pelayanan ini. Sebelum ini pun Gideons sudah 'membawa' ribuan Alkitab percuma di Pitas dan ini membuatkan saya terasa peranan yang Gideons mainkan di Pitas sangat besar dalam membina hidup dan membangun iman Kristian. Di samping kepada para pelajar, Gideons juga memberikan Alkitab secara percuma kepada golongan pekerja beruniform, hotel-hotel dan sebagainya. Setiap kali anda menginap di hotel yang bertaraf bintang, perhatikan di laci-laci bilik hotel, biasanya tersimpan Alkitab yang didermakan oleh Gideons. Anda bukan sahaja boleh membaca malah boleh mengambil Alkitab tersebut.</div><div align="justify">Dengan ada chapter Gideons di Pitas, bermaksud saya boleh mendapatkan bekalan Alkitab dalam jumlah yang sangat banyak dengan lebih mudah. Orang kata ada 'direct line'. Semoga skop pelayanan yang baru ini akan membawa berkat baru untuk daerah Pitas. Firman Allah TIDAK PERNAH GAGAL mengubah hidup manusia.</div><br /></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-39486482120007271842009-02-15T18:08:00.013+08:002009-02-15T18:53:58.068+08:00MENGGEREJAKAN JEMAAT, MENJEMAATKAN GEREJA<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt_mqtQzFqROOY6yWU64UwoDI0WfUusYMma3VcwERugmUJLxp1T8Awfiycu7ZWJ00aRRFpnBzjrnWboSHptYph3GPhgN94BjT3UB7MLIPNtbrptewtInEG2bA64vIRKkn_r_x5ZR_BIQps/s1600-h/unity.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 157px; height: 158px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt_mqtQzFqROOY6yWU64UwoDI0WfUusYMma3VcwERugmUJLxp1T8Awfiycu7ZWJ00aRRFpnBzjrnWboSHptYph3GPhgN94BjT3UB7MLIPNtbrptewtInEG2bA64vIRKkn_r_x5ZR_BIQps/s200/unity.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302967415738253906" border="0" /></a>Tajuk di atas merupakan tema PCS Pekan Pitas sesi 2009-2011. Ahli Majlis Pelayan telah duduk bersama..bertukar pandangan dan akhirnya 'endorse' tema ini. Tema ini kemudiaanya saya kotbahkan dalam kebaktian ahad kami pada 8 Februari lalu supaya jemaat memahami makna tema dan bersedia menerapkannya dalam kehidupan mereka. Sesungguhnya tema ini sepintas lalu tidak ada bezanya atau uniknya kerana perkataan yang digunakan sangat mudah difahami.Apa pun berkedut jugalah dahi kami untuk menterjemahkan makna tema ini secara hurufiah. Saya cuba berkongsi tema ini berdasarkan kotbah saya pada waktu itu secara mudah dan ringkas :<span style="font-weight: bold;"></span><br /><span style="font-weight: bold;">1. MENGGEREJAKAN JEMAAT</span> : Memahami hukum bahasa iaitu setiap ayat yang tepat mestilah ada subjek dan predikat maka jelaslah bahawa frasa ini membawa kepada persoalan iaitu <span style="font-style: italic;">"kita mahu jadikan jemaat sebagai apa?".</span> Bercakap tentang ereja kita tahu bahawa bukan bermaksud bangunan dan organisasi melainkan "<span style="font-style: italic;">eklasia"</span> iaitu <span style="font-weight: bold;">m</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhet1160Cyics0kixf7m_pZFKNwDAiWlkL1ILGZguMre_5Qb5tHCtgQ23SljYF5z7jm9F3SXHzSa23sbsDjuPXKJvuRFuetVgxBRZ9sbT0z5MokjIIRIn9_D01aVVPxNRZBT7MVEl_M0ant/s1600-h/IMG_2756_1.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhet1160Cyics0kixf7m_pZFKNwDAiWlkL1ILGZguMre_5Qb5tHCtgQ23SljYF5z7jm9F3SXHzSa23sbsDjuPXKJvuRFuetVgxBRZ9sbT0z5MokjIIRIn9_D01aVVPxNRZBT7MVEl_M0ant/s200/IMG_2756_1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302967231144881058" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">ereka yang telah dipanggil keluar</span> atau <span style="font-weight: bold;">yang telah dipisahkan</span>. Yesus pertama kali mengisytiharkan eklasia ini dalam Matius 16:18 sekaligus menyatakan bahawa Dialah Pemilik, Pengasas, Pendiri, Batu Penjuru dan Dasar kepada eklasia itu. Saya percaya bahawa pada waktu kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita telah menjadi eklasia kecil (bait Allah) yang terus-menerus membina hubungan dengan Kristus (Efesus 5:22-23). Apabila kita telah memahami konsep gereja yang sebenar dan keberadaan kita sebagai "gereja" maka frasa menjemaatkan gereja merupakan satu tindakan proaktif dan komitmen PCS Pekan Pitas untuk mempastikan jemaat benar-benar menjadi "eklasia" kecil yang mempunyai hubungan dan kehidupan yang intim dengan Tuhan. Melalui frasa ini, Piagam kami ialah <span style="font-weight: bold;">"komited untuk membina kehidupan jemaat menjadi gereja-gereja kecil yang berfungsi sebagai tubuh Kristus"</span><br /><span style="font-weight: bold;">2. MENJEMAATKAN GEREJA </span>: Sebaik sahaja kita menjadi "eklasia" kecil, kehidupan kita tidak statik tetapi "sepatutnya" berkembang/bertumbuh. Jemaat mula-mula berjumlah sekitar 120 orang. Bahkan 12 murid awal merupakan eklasia kecil yang awal dan berkembang, bertumbuh. Jemaat aw<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9stg-8kZiAbMNmF4N9YhDx5wbwUD2_ubfv_sjjcYGdsNTuIBs62RsrVm411NUQy-6kRXfIFhTxh5GTHfnqnoIDHGTF80rJg7CJbBUMqyRxDOEb1LMRcodwhSIDhMPPNGu22d701zSXzRh/s1600-h/IMG_0099.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9stg-8kZiAbMNmF4N9YhDx5wbwUD2_ubfv_sjjcYGdsNTuIBs62RsrVm411NUQy-6kRXfIFhTxh5GTHfnqnoIDHGTF80rJg7CJbBUMqyRxDOEb1LMRcodwhSIDhMPPNGu22d701zSXzRh/s200/IMG_0099.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302966476500622306" border="0" /></a>al telah berkembang (kuantiti/lokasi) dan bertumbuh (kualiti) sehingga dalam masa yang singkat meningkat mencecah ribuan orang. Kisah Para Rasul 2:44, 4:32-35 merupakan sebab mereka berkembang dengan cepat. Perkumpulan dan persekutuan mereka menjadi milik bersama. Segala pelayanan, aktiviti, program, berkat, beban, tangisan, suakcita dan perancangan masa depan adalah MILIK BERSAMA mereka. Mereka ini sebagai "eklasia-eklasia" kecil yang punya hubungan dan kehidupan yang intim bersama Kristus telah berkembang dan dikatakan segalanya adalah "identiti bersama" tanpa menonjolkan individu. Para Rasul hanyalah pemangkin tetapi jemaat adalah peneraju. Saya beranggapan tidak pun wujud istilah pendeta penuh masa waktu itu. Secara hati..mereka semua adalah pelayan penuh masa. Efesus 4:11-13 berkata bahawa ada jabatan khas dalam gereja yang bertujuan memperlengkapi semua orang kudus untuk PEMBANGUNAN RUMAH ALLAH. Melalui frasa ini Piagam kami ialah "komited untuk mentransformasikan penatalayanan dan pelayanan gereja kepada jemaat dalam konteks memenuhi keperluan dan penglibatan secara holistik.<br /><span style="font-style: italic;">PERNYATAAN : Ada faktor lain yang menjadikan kami yakin akan rencana Tuhan terhadap tema ini, iaitu 1) Kami ketiadaan gembala jemaat sekarang; 2) Kebanyakan pelayan adalah kakitangan kerajaan yang terdedah dengan transformasi kerjaya; 3) Banyak gereja mengambil PCS Pekan sebagai model dalam banyak aspek. Justeru itu..saya berkata kepada jemaat bahawa secara jangka panjang..tema ini mencabar semua jemaat agar tidak lagi melihat kepada rasa rendah diri tetapi mendongak ke atas..melihat kepada rencana dalam hidup mereka untuk memakai mereka. Melalui tema ini..apakah Allah mahu mempersiapkan sesuatu kepada jemaat PCS Pekan Pitas?</span><br /></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-82624975126066797932009-01-31T23:58:00.010+08:002009-02-01T00:52:08.770+08:00MASA DEPAN BANGUNAN GEREJA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzEtzs7qZc-0PxFWuYR5N6yCEZMC2HVj2AQx-U73gUAGOeAr2FR33PBZ6oyFHd6fcNABIERVuNbvvc26FpRVwdHZHDCsbg1wf6ISRbx5y-HDK0LruOh8U2K03NrEsl0gnO8azcFtSePTP/s1600-h/gereja2.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5297498652476608354" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 145px; CURSOR: hand; HEIGHT: 108px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzEtzs7qZc-0PxFWuYR5N6yCEZMC2HVj2AQx-U73gUAGOeAr2FR33PBZ6oyFHd6fcNABIERVuNbvvc26FpRVwdHZHDCsbg1wf6ISRbx5y-HDK0LruOh8U2K03NrEsl0gnO8azcFtSePTP/s200/gereja2.bmp" border="0" /></a> <div><div><div align="justify">Kalau kita meneliti di Malaysia, setiap bandar mempunyai gereja-gereja yang besar. Kota Kinabalu, Kuching, JB, Seremban, Melaka, KL, Selangor, Ipoh, Georgetown, Kota Bharu dan banyak lagi, kita dpt melihat bangunan-bangunan gereja yang besar wujud dan didirikan di tapak 'prime land' yang besar, kadangkala betul-betul di tengah-tengah bandar..denyut nadi bandar tersebut. Panorama ini bukanlah menghairankan kerana ternyata sekali pihak British meninggalkan satu legasi yang sangat<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqJeSGy2-wFgxhF_lzNFDuVJt6I7jrG-gEmrGi1FmeteQeiBde56fm3giYJrWIf_V1aCZzlpqp-ZGW6DhXLReI8FKEt3l_eQm7nMTFzYQmKF5pg__RHF5M4yhn_zZmm6ld86AZ0L3o_Z9-/s1600-h/gereja1.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5297498272196446450" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 141px; CURSOR: hand; HEIGHT: 145px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqJeSGy2-wFgxhF_lzNFDuVJt6I7jrG-gEmrGi1FmeteQeiBde56fm3giYJrWIf_V1aCZzlpqp-ZGW6DhXLReI8FKEt3l_eQm7nMTFzYQmKF5pg__RHF5M4yhn_zZmm6ld86AZ0L3o_Z9-/s200/gereja1.bmp" border="0" /></a> bermakna kepada umat Kristian di Malaysia iaitu tapak tanah yang besar dan strategik untuk gereja. Mari kita tinggalkan legasi ini dan kembali kepada situasi sekarang. Gereja-gereja pada masa kini bukannya mudah mendapatkan tapak untuk pembinaan gereja. Bahkan dalam semua pelan perancang bandar dan desa amat mustahil untuk kita dapat melihat di mana tapak untuk gereja telah disediakan. Justeru ke mana umat Kristian beribadah? Mutakhir ini kita melihat bahawa gereja telah mengambil pendekatan dengan membeli/menyewa ruang rumah kedai untuk dijadikan ruang ibadah. Bagi yang berkemampuan mereka membeli sehingga satu bangunan kedai dan diubahsuai menjadi gereja. Walaupun pendekatan seperti ini menyebabkan ruang persekutuan di kalangan jemaat agak <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZHvGyCPu_npFrrlSEp4Jn_7uVPV-TGHr_Mxt10H53ViuXA9VV6rvkaWITxwgcgaAloKP7ST4PkJWkPXDdRtmmoIn68Jd-h_JLdDGTwmFWZAg3lg_gMRx6AuVmR_xpCY7aM_qM6NpR30Ek/s1600-h/gereja3.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5297498454939164690" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 141px; CURSOR: hand; HEIGHT: 145px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZHvGyCPu_npFrrlSEp4Jn_7uVPV-TGHr_Mxt10H53ViuXA9VV6rvkaWITxwgcgaAloKP7ST4PkJWkPXDdRtmmoIn68Jd-h_JLdDGTwmFWZAg3lg_gMRx6AuVmR_xpCY7aM_qM6NpR30Ek/s200/gereja3.bmp" border="0" /></a>terbatas namun setakat ini, inilah kaedah dan penyelesaian terbaik ekoran masalah tapak yang dihadapi oleh gereja..buat masa ini.</div><div align="justify">Namun perkembangan terkini amat merisaukan. Mengikut makluman dari NECF, kerajaan dalam rangka untuk 'membatasi' penggunaan kedai-kedai sebagai gereja. Apakah "membatasi" ini bermaksud penggubalan akta melalui kerajaan tempatan untuk melarang kedai-kedai daripada dijadikan gereja? Kalau kerajaan bertegas dlm hal ini pastilah ada ruang untuk mempertimbangkan permohonan gereja untuk mendapatkan tanah sebagai tapak gereja. Baru-baru dalam kajian R & D kami dalam gereja PCS dalam soal status dan kepemilikan tapak gereja adalah seperti berikut : </div></div></div><br /><ul><li>21 buah gereja PCS didirikan di atas geran individu</li><li>3 buah gereja PCS didirikan di atas RSP individu</li><li>18 buah gereja PCS didirikan di atas LA individu</li><li>28 buah gereja PCS belum dipohon tapaknya</li><li>Terdapat 6 perkumpulan jemaar (belum ada gedung gereja)</li></ul><p align="justify">Keputusan ini memperlihatkan 70 buah bangunan gereja PCS dalam keadaan "berisiko" dan mungkin juga situasi yang sama dihadapi oleh gereja lain. Justeru semua pemimpin gereja haruslah melihat isu dan situasi ini dengan teliti dan serius. Selagi ada ruang, gereja harus mengusahakan permohonan tapak gereja agar tidak berhadapan dengan batasan-batasan yang bakal dikenakan terhadap ibadah/gereja di dalam bangunan kedai.</p><p align="justify"><em>P/S : Atas kapasiti sbg pengerusi gereja, kami pernah memohon tapak gereja tetapi LUC daerah menolak. Kami merayu sampai di peringkat ketua menteri tetapi tetap ditolak. YB dan DO pada masa itu juga memberikan sambutan yang sangat dingin dengan permohonan dan rayuan kami. Ibarat mentimun dengan durian. Apa pun kalau Allah di pihak kita..kemenangan tetap menjadi milik umat yang beriman</em></p>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-51460840327693576522009-01-22T20:31:00.005+08:002009-01-22T21:07:05.237+08:00Analisis Isu Perkataan "ALLAH"<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxBmUNX1vZagMKT4X7a2ioLUK_D0rH6xagiyDAk2Xz52dn2ynlTrw1OZR-uyNog6qbsiara3A5wMqncv0CQ8b0B2uTmVl0WRLpnzwBqslwcXVBYFHGIeGKJZcK25cvhZWg-BNUjtRBnYNq/s1600-h/1207515163xBU0fE[1].jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5294101510899065170" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 206px; CURSOR: hand; HEIGHT: 109px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxBmUNX1vZagMKT4X7a2ioLUK_D0rH6xagiyDAk2Xz52dn2ynlTrw1OZR-uyNog6qbsiara3A5wMqncv0CQ8b0B2uTmVl0WRLpnzwBqslwcXVBYFHGIeGKJZcK25cvhZWg-BNUjtRBnYNq/s200/1207515163xBU0fE%5B1%5D.jpg" border="0" /></a>Saya sudah mengulas isu ini dalam blog saya GerbangPitas pada tahun lalu.Pada dasarnya isu ini sudah lama di negara kita dan hanya "dihangatkan" kembali oleh kerajaan dan menjadi lebih panas apabila kerajaan bertindak menguatkuasakan larangan ini. Sehubungan dengan larangan ini, 3 kes telah difailkan di mahkamah secara berasingan iaitu (1) SIB bersama NECF (2) Majalah Herald (Katolik) dan (3) Seorang Individu Kristian. Kes ketiga-tiga pihak yang berasingan ini masih sedang berlangsung dan salah satu daripada itu telah ditangguhkan sebanyak 11 kali <em>(mungkin dengan tujuan memberi tekanan emosi dan kewangan kepada pihak plantaif)</em> namun semangat mereka tidak kendur. Difahamkan semakin ditekan mereka semakin bersemangat walaupun sumber dana yang kritikal. Disebalik itu juga kebanyakan pemimpin politik yang beragama Kristian <em>(yang mengaku percaya Yesus !)</em> tidak mempedulikan kes ini Hanya ada 1-2 orang yang "mungkin" memberikan sokongan moral dan tidak lebih dari itu. </div><div align="justify"><div align="justify">Hari ini akhbar utusan "meloya" memetik kata-kata datuk syed hamid yang berkata bahawa Majalah Herald mencabar undang-undang kerana masih menggunakan perkataan Allah dalam terbitan mereka yang terbaru. Kenyataan ini membingungkan saya kerana sedangkan kes ini masih di peringkat mahkamah. Kes ini dibawa ke mahkamah untuk "mendapatkan keadilan" yang sinonim dengan maksud "mendaulatkan undang-undang". Kalau diandaikan mahkamah bakal membuat keputusan yang berpihak kepada kerajaan dan Herald masih menggunakan perkataan Allah barulah dianggap mencabar undang-undang. </div><div align="justify">Saya tertanya-tanya adakah kerajaan yang majoriti penduduk beragama Islam bahkan yang memang negara Islam juga mengenakan undang-undang yang sama.Sepanjang ingatan saya Indonesia dan beberapa negara Islam di Timur Tengah tidak mengenakan sekatan terhadap penggunaan perkataan Allah. Catatan akademik juga memberitahu kepada kita bahawa perkataan Allah sudah digunakan oleh umat Kristian sejak berkurun lamanya khususnya Kristian di Timur Tengah. Justeru agak menghairankan tindakan kerajaan ini.Apatah lagi kalau tindakan ini dilihat bermusim.</div><div align="justify">Saya berdoa kerajaan Malaysia terus dipimpin oleh Roh Kudus untuk mentadbir negara ini dengan adil, telus dan tanpa prejudis kepada semua lapisan masyarakat. Gereja juga telah menyumbang kepada kemerdekaan, pembangunan, kemakmuran dan perpaduan yang kita nikmati sekarang. Bahkan tulisan saya yang lalu tentang Mission School mengetengahkan pandangan saya bahawa Malaysia Moden lahir dari Mission School yang dipelopori oleh gereja. Maksud pernyataan ini ialah..kebanyakan/majoriti pemimpin, pentadbir, golongan cerdik pandai, ahli profesional...siapa juga yang berperanan melahirkan Malaysia Moden adalah hasil didikan dari Mission School. </div><br /><div align="justify"></div></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-56855386621057276932009-01-16T17:31:00.005+08:002009-01-16T17:51:23.302+08:00PITAS DILANDA HUJAN RAHMAT<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOVxq4OoDACOulj2EZLHiQvl3gz5APVz4SU53Q8f-VbSYnTzEln0YTmiesZfanVVpb5Y8hw7UQxWsm1ef9hRGqJAS0puBfUcQtrWBu2eiJuk68kWe_0oTfpfsKLAAgik7O5bqa4qQIcF9T/s1600-h/119930739684G2KA[1].jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291823614255700546" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 165px; CURSOR: hand; HEIGHT: 167px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOVxq4OoDACOulj2EZLHiQvl3gz5APVz4SU53Q8f-VbSYnTzEln0YTmiesZfanVVpb5Y8hw7UQxWsm1ef9hRGqJAS0puBfUcQtrWBu2eiJuk68kWe_0oTfpfsKLAAgik7O5bqa4qQIcF9T/s200/119930739684G2KA%5B1%5D.jpg" border="0" /></a> <div></div><div align="justify">Puji Tuhan talian telefon pulih semula dan blog ini dapat dikemaskini. Hanya pada hari ini sedikit cahaya mata<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-SbJCgo6wBS50GA-baAe9zKN1Uyy1GoTrU6EIXO5gKBGt0jZq_6HMGjzXlQw9Hsnhbth6oduAvGaV30wORTQzkxHk4eaTyLRj3jyVItBopfQjRfOMtuTEShXYLw48qEVObnEbh5bLgwj6/s1600-h/1190385306V8D96M[1].jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291823757352171842" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 142px; CURSOR: hand; HEIGHT: 190px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-SbJCgo6wBS50GA-baAe9zKN1Uyy1GoTrU6EIXO5gKBGt0jZq_6HMGjzXlQw9Hsnhbth6oduAvGaV30wORTQzkxHk4eaTyLRj3jyVItBopfQjRfOMtuTEShXYLw48qEVObnEbh5bLgwj6/s200/1190385306V8D96M%5B1%5D.jpg" border="0" /></a>hari muncul di Pitas walaupun 'masih malu-malu'. Namun masih ratusan orang yang sedang mendiami beberapa pusat penempatan banjir. Saya belum berkesempatan melawat gereja kerana laluan masih dalam. Pelajar yang kami tempatkan di sana melaporkan bahawa air masuk ke bilik bawah rumah gereja setinggi 2 kaki. Pastilah semua rak buku dan tv telah rosak dan ini merupakan musibah terhadap aset-aset gereja. Seungguhnya gelombang kedua ini agak teruk kesannya. Ahad ini belum ada kepastian adakah kami boleh menjalankan ibadah mingguan. Saat ini hati saya selalu berkata "cukuplah hujan tu Tuhan" dengan nada mengharap tetapi bukan bermaksud desakan.</div><div align="justify">Firman Tuhan menulis bahawa hujan itu ditetapkan oleh Allah (Ayub 28:26), Allah menyediakan sesuai kehendakNya (Mazmur 147:8). Hujan yang Allah berikan menyatakan kebajikanNya kepada dunia ini (Kisah P.Rasul 14:17) dan dengan hujan Allah mahu menyatakan tentang kekuasaan dan kebesaranNya (Ayub 36:26-28). Justeru firman Allah mengajar umat Allah agar memuji dan menyatakan syukur kerana Allah menyediakan hujan (Mazmur 147:7-8). Satu hal lagi yang perlu kita renung di sebalik hujan ini, tujuan Allah ialah Dia mahu mengairi semula mana-mana mata air yang wujud (Mazmur 104:8).</div><div align="justify">Walaupun perit..saya percaya kalau saya diberi pilihan saya memilih hujan berbanding kemarau. Lagipun Firman menanalogi bahawa hujan dikaitkan dengan rahmat dan lebih dalam lagi menyatakan berkat-berkat rohani dan tanda keadilan Tuhan (Mazmur 68:10, Hosea 10:12). Manakala kemarau pula selalu menggambarkan tentang hukuman atas dosa (Ulangan 11:17).</div><div align="justify">Justeru dalam keadaan yang tersepit inilah anak-anak Tuhan dapat menyaksikan karakter mereka dari segi sukacita, iman dan pengharapan di tengah-tengah badai hujan. Saya berdoa kepada Tuhan agar hujan tanpa henti selama 6 hari yang menyebabkan gelombang banjir yang besar melanda Pitas adalah pernyataan gelombang Roh Allah yang bakal melanda Pitas pada 28-30 Ogos 2009 di mana kami akan anjurkan Kebaktian Kebangunan Rohani bersama hamba Tuhan dari Indonesia. Kita menanti-nanti....Amin !</div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-47214820472747333152009-01-04T21:31:00.007+08:002009-01-04T22:03:16.871+08:00KAMI PERLU PASTOR<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqJLGFNDXo99xJYvEIjSrHClCSLy8eSzznrlK5myxl3ui1ERiIvnG1HS7DK1gQnEeOz241vNJYXVuiTCS_hWWe4EMWSrrdGldTYOhyytv8kcauro_2LDiku1DK8kIiZu7lv7BMmBhgChpc/s1600-h/gembala.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287435448185216194" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 249px; CURSOR: hand; HEIGHT: 175px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqJLGFNDXo99xJYvEIjSrHClCSLy8eSzznrlK5myxl3ui1ERiIvnG1HS7DK1gQnEeOz241vNJYXVuiTCS_hWWe4EMWSrrdGldTYOhyytv8kcauro_2LDiku1DK8kIiZu7lv7BMmBhgChpc/s200/gembala.JPG" border="0" /></a> <div align="justify">Hari ini merupakan hari terakhir pelayanan secara rasmi gembala kami di PCS Pekan Pitas iaitu Pastor Jeliron kerana beliau melanjutkan pembelajaran dalam bidang theologi peringkat sarjana muda di Seminari Theologi Sabah (STS). Puji Tuhan kerana beliau antara 3 orang pelayan dari PCS yang mendapat biasiswa dari Mission 21. Panggilan kepada beliau agak mengejut dan ditambah dengan kesibukan sedia ada menyebabkan kami tidak sempat mengadakan majlis perpisahan. Walau bagaimanapun kami merancang untuk mengadakan sambutan rasmi pada hujung bulan ini sempena cuti tahun baru Cina. Pastor Jeliron sebenarnya bekas murid saya secara sekular dan boleh juga dikatakan 'anak rohani' kerana semasa pelajar, dia tinggal di kawasan yang sama dengan rumah sewa saya.Di samping terlibat dalam Students Fellowship di SMK Pitas, kami juga sering membawa dia dalam beberapa program pelayanan dan semasa itu memang saya sudah melihat potensi yang Tuhan bakal percayakan kepadanya. Selepas SPM dia bekerja di sektor swasta, kemudian belajar di Pusat Latihan Alkitab, Kudat dan selepas tamat dia melayani sebagai gembala PCS di Melaka.</div><div align="justify">Selepas beberapa tahun membantu pelayanan di Semenanjung, kami menawarkan pelayanan sebagai gembala kepada beliau. "Sayangnya" baru setahun bersama PCS Pekan Pitas, Tuhan percayakan kepadanya pengajian di peringkat degree theologi. Setahun bersama kami, beliau telah menunjukkan cinta kasih kepada Tuhan, kerendahan hati, kesetiaan dalam segala hal dan peringkat. Pihak majlis gereja yg merancang program dan beliau terlibat sama memberikan idea dan menjayakan program. Secara keseluruhan jemaat dapat menerimanya.</div><div align="justify">Kini PCS Pekan Pitas ketiadaan pastor. Sebenarnya dari segi tenaga pelayan di "mimbar" kami tidak juga kekurangan namun oleh kerana semua pelayan adalah kakitangan awam/swasta, banyak hal yang kami tidak dapat jangkau. Misalnya, penginjilan berterusan, pembelajaran dan lawatan keluarga, pengurusan logistik, kenderaan, persiapan gereja, dll. Terlebih dengan tiadanya pastor, rumah gereja dan gereja terdedah dengan sebarang musibah. Justeru, sesungguhnya kami SANGAT MEMERLUKAN SEORANG PASTOR. Tolong kami dalam doa dan dari segi penyampaian iklan/maklumat untuk mencari seseorang. Kepada yang berkenaan, bolehlah menghubungi saya di talian 088-623124, 019-8325591. Buat masa ini kami akan meneruskan janji iman sedia untuk khusus untuk elaun pastor. Kami yakin dan beriman bahawa Allah akan bertindak menolong kami demi keterusan pembangunan, penatalayanan dan pelayanan yang mapan dan berterusan Rumah Allah, iaitu PCS Pekan Pitas.</div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-5659529903365269752009-01-01T20:54:00.007+08:002009-01-01T22:12:53.069+08:00IMBASAN PELAYANAN 2008<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikk0ewS9B0F0G6I8y1BznoNI_s8JEGp7hQyDTq8zipRGP-i2hrEkQaXbeNck4w5Iv7kHYkgOiExOvWYpkj98eOAA8NBBoHRho3FSMHhO595aTBk40vW5Pc8rDB46ExRNcq7jvu9e77s2bi/s1600-h/12264928113ixUl1[1].jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5286320464580175714" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 132px; CURSOR: hand; HEIGHT: 130px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikk0ewS9B0F0G6I8y1BznoNI_s8JEGp7hQyDTq8zipRGP-i2hrEkQaXbeNck4w5Iv7kHYkgOiExOvWYpkj98eOAA8NBBoHRho3FSMHhO595aTBk40vW5Pc8rDB46ExRNcq7jvu9e77s2bi/s200/12264928113ixUl1%5B1%5D.jpg" border="0" /></a> Selamat tahun baru 2009..Puji Tuhan saya masih hidup..bernafas dan diberi kekuatan dalam peranan yang sangat kecil menyatakan khabar baik dan kasih dari Surga utk semua bangsa di muka bumi. Tahun 2008 telah berlalu dan dalam era persiapan 'strategik' pelayanan 2009 khususnya dua organisasi yg saya ketuai secara langsung...saya terbeban berkongsi kasih dan pimpinan Tuhan dalam pelayanan saya sepanjang tahun 2008.</div><ul><li><div align="justify">Bagi pelayanan PGKS..hanya 2 program utama yang dapat dilaksana iaitu Kem Tunas Misi dan Kem Sahabat namun saya sangat mengimani hasilnya di hadapan Tuhan. Dari segi pelayanan strategik saya bersyukur kerana Tuhan melakukan 3 hal yang besar iaitu (1) 'membuka' hati Lembaga Peperiksaan Malaysia untuk membiayai Kursus Penataran subjek Bible Knowledge seluruh Sabah. Ini merupakan mukjizat dan hadiah besar dari surgawi setelah berpuluh tahun PGKS dan semua gereja berdoa. Dijangka mulai pada tahun ini jumlah calon yang mengambil subjek ini akan melonjak ke angka ribuan orang. (2) Pembukaan Joy Centre di Pitas, selaku daerah perintis utk projek ini di peringkat negeri. Projek ini melalui sumbangan SU diharap menjadi pemangkin kepada penanaman benih firman di peringkat sekolah menengah secara tersusun dan berkualiti. (3) Pengambilalihan Asrama PCS di Sikuati membawa PGKS memasuki satu lagi dimensi pelayanan yang baru yang diharap bakal menjadi "Bantaran Joy Centre" yang ke-2 di Sabah dan kefungsian dan matlamat yang menyerupai Joy Centre.</div></li><li><div align="justify">PCS Pekan Pitas terus dipelihara Tuhan dalam semua aspek. Dari segi penatalayanan, semuanya berjalan dengan indah. Sepanjang 2008, sebanyak 5 rombongan telah melawat PCS Pekan..datang untuk bersekutu dan belajar 'sesuatu'. Buat pertama kali, kami dpt mengadakan KKR selama 2 malam. Program 'pastor pelawat' juga ternyata membawa impak yang baik. Prestasi jemaat dalam hal memberi juga meningkat di samping prestasi pengurusan kewangan. Ternyata ada bezanya apabila pada tahun 2008 kami mendapat gembala sepenuh masa..banyak membantu kejayaan pelayanan.Dari segi penuaian jiwa, secara prinsipnya ada 6 jiwa baru yang dijangkau melalui penginjilan langsung.</div></li><li><div align="justify">Tuhan mempercayakan kepada saya menjadi EXCO PCS period 2008-2012. Banyak memori saya dalam pertumbuhan iman peribadi dan pelayanan umum dalam PCS yg menjadikan saya masih tertanya-tanya dengan perlantikan mereka. Namun saya yakin dengan 'masa' dari Tuhan. Setakat ini saya bersyukur dengan peranan yg saya mampu lakukan dalam EXCO, khususnya dalam bidang R & D dan sekolah mission. Masih banyak yang perlu dan mendesak di lakukan dalam PCS. </div></li><li><div align="justify">Bersyukur kerana tahun 2008, Tuhan membawa saya untuk bersemuka dengan Ps.Alfred Tais, SU Eksekutif NECF yang membolehkan saya bertukar maklumat dan program yang penting bersama beliau.</div></li><li><div align="justify">Tuhan memimpin saya melayani di beberapa tempat yang baru/pertama kali seperti di Shah Alam, Maringgan, Petani Baru, Tinangol, Nabawan, dll. Banyak perkara baru/besar yang Tuhan lakukan melalui pelayanan ini dan semuanya kerana anugerahNya.</div></li></ul><p align="justify">Dengan beban yang semakin mendalam..banyak hal yang perlu atau segera dilakukan menjelang tahun 2009. Saya kurang bersedia berkongsi di sini kerana saya lebih senang membiarkan visi, misi dan beban hati saya diproses oleh Allah dan menunggu apakah jenis bahagian/tugas yg Allah mahu saya laksanakan. Kerana saya tahu bahawa Allah lah yang memainkan peranan besar melaksanakan semua itu..justeru saya berani katakan disini bahawa saya 'tiada autoriti' utk mengumumkan visi yg dari Allah. Ayat emas saya tahun 2009 ialah Nehemia 2:11-12. Allah telah berikan/letakkan sesuatu 'Yerusalem' dalam hati saya yg perlu saya lakukan untuk tahun 2009.<br /></p><div align="justify"></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-53481745419552937282008-12-25T21:58:00.009+08:002008-12-25T22:37:28.934+08:00KRISMAS YANG BERMAKNA<div align="justify"></div><div align="justify">Tepat jam 7.00 pm tadi, <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif9oGOcIZmZqRD0rsEq-P-cHceiZBbfeEXIPX2-EFI0GvLe3vcSUR2Z6mzX0RBII8HsM3ME3HKFLXQs3HKhfZNVe-sLuAos5Tzu7VcIR_hC2TgwD6OMPrHDMABHewy37njxrBxYHhicd6_/s1600-h/IMG_0032[1]"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5283734572535298546" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 290px; CURSOR: hand; HEIGHT: 214px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif9oGOcIZmZqRD0rsEq-P-cHceiZBbfeEXIPX2-EFI0GvLe3vcSUR2Z6mzX0RBII8HsM3ME3HKFLXQs3HKhfZNVe-sLuAos5Tzu7VcIR_hC2TgwD6OMPrHDMABHewy37njxrBxYHhicd6_/s320/IMG_0032%5B1%5D" border="0" /></a>selesai kunjungan kumpulan kuaya PCS Pekan Pitas di semua wad di hospital Pitas. Ini kali kedua kami melawat hospital, menyanyikan lagu natal dan menyampaikan hadiah kepada pesakit dan staf. Program ini menjadi penutup tirai kepada Karnival Krismas kami sejak 19 Disember. Semalam Pdt Justin Biral menjadi pengkotbah dalam kebaktian mini konsert kami yg diisi dgn aktiviti seperti tayangan filem, pertunjukan puppet, sajak, kesaksian peribadi (seorang yg percaya Kristus melalui mimpi dan sekarang menjadi AJK kami) dan aktiviti lain. </div><br /><div align="justify">Pagi tadi saya menyampaikan kotbah Krismas dengan memetik Firman dari Galatia 4:4-6 dan Lukas 4:18-<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnpoazhc074drWZgf_Qg5sO-I7jpyM7Qi3pyV1gITyRufhC28AL59Ys_j_s5V66e4vg33lEDsrnzu18EdG7j1Wr96-v7JxxKMPDX0ekcQGYwLyk_MF6ZwyJFqj3eLrsTH4upoExHmXbjb5/s1600-h/IMG_0082[1]"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5283734980399930658" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 289px; CURSOR: hand; HEIGHT: 211px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnpoazhc074drWZgf_Qg5sO-I7jpyM7Qi3pyV1gITyRufhC28AL59Ys_j_s5V66e4vg33lEDsrnzu18EdG7j1Wr96-v7JxxKMPDX0ekcQGYwLyk_MF6ZwyJFqj3eLrsTH4upoExHmXbjb5/s320/IMG_0082%5B1%5D" border="0" /></a>22. Kelahiran Yesus adalah penggenapan dari pada rencana Allah yg sempurna, sistematik dan bermatlamat. Dari kata dasar "pleroma" dan "choronos" jelas menunjukkan bahawa kelahiran Kristus dirancang dengan teliti untuk tujuan yg jelas. Ketika Yesus pertama kali berdiri di mimbar, DIA membacakan teks Yesaya 61:1-2 dan kemudian berkata bahawa firman itu telah digenapi. Penggenapan yg Allah mahu laksanakan adalah bersifat universal dan khusus kepada setiap jiwa gara dapat berseru "Ya Abba, Ya Bapa"...supaya setiap yg percaya adalah peribadi yg berkemenangan. Percayalah bahawa menjadi peribadi yg berkemenangan memimpin kita menghargai dan menghayati Krismas dengan sejujurnya.</div><br /><div align="justify">Di akhir dari karnival kami...saya dapat menyimpulkan atau berkongsi kesyukuran kepada rakan seiman semua, iaitu :</div><ul><li><div align="justify">Pelayanan kuaya yg selama ini telah menjadi tradisi harus diperbaharui. Melalui pelayanan ini kami telah dapat menjangkau jiwa baru.</div></li><br /><li><div align="justify">Krismas adalah ruang dan "alasan" yg paling jitu utk menyatakan khabar baik kepada mereka yang belum pernah mendengar Kristus.</div></li><br /><li><div align="justify">Sebaiknya aktiviti kerja amal yg berunsur kebajikan diselitkan dalam program Krismas.</div></li><br /><li><div align="justify">Kanak-kanak harus diajar dengan "Serius" tentang makna Krismas yg sebenar barulah kita dedahkan mereka dengan hadiah, santa clausm, dsb.</div></li><br /><li><div align="justify">Adalah kurang sihat kalau gereja terlalu meminta/mencari duit "di luar" hanya utk dana sukaneka, pertandingan, dll. Seolah-olah telah menjadi tradisi bahawa Krismas adalah musim meminta derma.</div></li><br /><li><div align="justify">Libatkan jemaat dlm merancang program Krismas. Buat kajiselidik umum sejauhmana mereka senang dengan pengisian program.</div></li></ul><p align="justify">Saya tidak katakan bahawa program Krismas kami adalah terbaik. Kami melakukan dengan cukup sederhana tapi ada tujuan. Pastinya di tempat anda..jauh lebih baik dan meriah. Namun saya mendorong anda untuk menyelidiki semula supaya Krismas benar-benar dinikmati bukan saja oleh jemaat sendiri, Kristian lain tetapi bahkan mereka yg "hilang". Jangan sampai kita dilabel "kedekut"...tidak mahu berkongsi sukacita kepada sasaran sebenar.<br /></p>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-78658376421635164292008-12-20T19:15:00.014+08:002008-12-20T19:46:58.761+08:00KASIH TIDAK PERNAH GAGAL<div align="justify">Hari ini seperti yg telah dijadualkan dlm Karnival Krismas PCS Pekan Pitas, kami telah mengunjungi sebuah keluarga yg belum percaya Kristus (pagan) dan agak daif. Sema<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWKHdcWubayJeKYl6PRWML_BZRZN0QbAyKwdl_T6SRbx5bWn-bfAWFxC-UhFTJUGW3-_fUXy8bzxkUU2gsW56MTIa9gqWFOzcrCT0GDV9vqp69fWsQliAlDOxGAnBWS70ElWXM6OXotOSs/s1600-h/Picture+021.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5281832951697558482" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 258px; CURSOR: hand; HEIGHT: 187px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWKHdcWubayJeKYl6PRWML_BZRZN0QbAyKwdl_T6SRbx5bWn-bfAWFxC-UhFTJUGW3-_fUXy8bzxkUU2gsW56MTIa9gqWFOzcrCT0GDV9vqp69fWsQliAlDOxGAnBWS70ElWXM6OXotOSs/s320/Picture+021.jpg" border="0" /></a>lam kami juga melawat mereka melalui aktiviti caroling sambil membawa hamper sbg hadiah krismas. Hari ini bersama gembala, cikgu Lumbihan dan Puan Lucy, kami membawa sebuah tangki 100 gelen, beberapa helai pakaian dan makanan ringan. Lokasi tidaklah perlu saya beritahu atas sebab-sebab tertentu. Saya sangat terdorong dengan keterbukaan mereka menerima kunjungan kami dan kami sempat berkongsi tentang KRISTIAN kemudian mendoakan mereka. Di kampung tersebut majoriti penduduk adalah beragama bukan Kristian dan hanya ada 2 keluarga yg pagan termasuk mereka. Hati saya meronta-ronta untuk penyelamatan mereka. Selain itu, saya sangat sedih kerana kehidupan mereka memang agak susah. Belum ada bekalan air b<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvo2BsJaWLDt_pSx4XI4Yx_-0yBQABGVEfCJP98AxRFnreiXT-8dcs1LFhDoX12RV1SEMv6TKVsDr8O_vAG7kRFXBYwy0KibLz5Pu0WPnADuFAM6YZuPAFteyhzFFJsHs8yCCv6S2Z-b3T/s1600-h/Picture+017.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5281832020997316082" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 258px; CURSOR: hand; HEIGHT: 217px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvo2BsJaWLDt_pSx4XI4Yx_-0yBQABGVEfCJP98AxRFnreiXT-8dcs1LFhDoX12RV1SEMv6TKVsDr8O_vAG7kRFXBYwy0KibLz5Pu0WPnADuFAM6YZuPAFteyhzFFJsHs8yCCv6S2Z-b3T/s320/Picture+017.jpg" border="0" /></a>ersih dan elektrik. Tiang elektrik dan pendawaian dalaman sudah selesai tetapi mereka tidak mampu membeli meter elektrik. Mereka sekarang tinggal di rumah yg sangat uzur dan menunggu masa untuk runtuh. Mereka sedang membina sebuah rumah tetapi tergendala kerana suami yg uzur dan mereka tidak ada wang membeli atap zink.</div><div align="justify">Sekarang adalah musim Krismas...musim di mana warga gereja bergembira tetapi kami di PCS Pekan Pitas sudah 2 tahun kami lakukan sambutan yg sederhana dan kami menumpukan kepada program penginjilan. Ya...kita gembira dengan kelahiran Juruselamat tetapi bagaimana dengan mereka yg belum ada keselamatan. Saya yakin bahawa Kasih tidak pernah gagal untuk menyatakan karya keselamatan Kristus. Ada dua perkara yg <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGY8DpUMf9DvnM2oFeW3WCdMblAwyLqBSs8zgwbL65tufamyKNqS4LjfpcIpp1e-BEI6Iyt0sqfS6CfgDFpEy3HDWEdFZ0hRuNB5to-wxYzq2vkyUViL6WCDshuWHExTPCvDB32_FBDbzf/s1600-h/Picture+020.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5281832492955319298" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 253px; CURSOR: hand; HEIGHT: 175px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGY8DpUMf9DvnM2oFeW3WCdMblAwyLqBSs8zgwbL65tufamyKNqS4LjfpcIpp1e-BEI6Iyt0sqfS6CfgDFpEy3HDWEdFZ0hRuNB5to-wxYzq2vkyUViL6WCDshuWHExTPCvDB32_FBDbzf/s320/Picture+020.jpg" border="0" /></a>saya perhatikan sangat mendesak dibantu untuk keluarga ini. (1) Membeli atap zink : anggaran harga RM500.00 (2) Membeli meter elektrik : anggaran RM350.00. Sekiranya saat ini anda merasakan beban untuk keluarga ini, anda boleh melakukan dua hal : (1) Doakan penginjilan susulan kami pada 24 Disember (kami akan membawa mereka menghadiri Kebaktian Natal di Gereja) (2) Bantuan kewangan utk dua keperluan di atas.</div><p align="justify"><span style="font-size:130%;color:#cc0000;"><strong>" KASIH TIDAK PERNAH GAGAL "</strong></span></p><p align="justify"></p>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-7024601120824577642008-12-14T12:05:00.007+08:002008-12-14T13:49:25.750+08:00PENYELIDIKAN DAN PEMBANGUNAN DI PCS<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzECfN-_dq2L3cmUZubdLR4YvuC_R98G2hs354bJo9hnnTifodI_C1Hpv3G41apVQwAE7gssMEk1n047drV1Fq_II3YuWoCOgsGODkWQB1KvIOlwVmv3kXqPrt4XFdnW164hkYSBAxgne6/s1600-h/DSC00073.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5279497152226546914" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; CURSOR: hand; HEIGHT: 240px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzECfN-_dq2L3cmUZubdLR4YvuC_R98G2hs354bJo9hnnTifodI_C1Hpv3G41apVQwAE7gssMEk1n047drV1Fq_II3YuWoCOgsGODkWQB1KvIOlwVmv3kXqPrt4XFdnW164hkYSBAxgne6/s320/DSC00073.JPG" border="0" /></a> <div></div><div align="justify">Dalam EXCO saya bersama Pdt.Christopher dipertanggungjawabkan dalam bidang R & D yang meliputi unit Theologi, Biasiswa, Sumber Manusia, Muzik, Pusat Pembangunan Wanita (di Tinangol), Pembangunan Web Site dan Penterjemahan. Sekarang ini unit R & D sedang bertungkus lumus menyiapkan analisa data kajian bancian & persepsi umum PCS. Sebagai makluman, kajian ini telah berlangsung 2 bulan lamanya di seluruh PCS. Sepatutnya team kami sudah selesai tetapi <em><strong>'kecuaian dan sikap sambil lewa'</strong></em> sebahagian jemaat/parokhi yang lambat bertindak menyebabkan kelewatan dan jangkaan masa kami tersasar beberapa minggu. Apa pun setakat ini 70% sudah selesai dan menampakkan potensi yang sihat di mana sekali imbas saya perhatikan majoriti jemaat rindukan pembaharuan. Saya akan paparkan secara rasmi dalam blog ini apabila keputusan rasmi kajian ini telah disahkan oleh EXCO. Kesempatan ini saya merakamkan rasa bangga dan terima kasih kepada team R & D PCS yang bertungkus lumus dan mengorbankan segalanya demi Tuhan dan PCS. Juga kepada YB Max yang sudi meminjamkan ruang rumahnya untuk team saya berkampung menjalankan analisa.</div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-62382992292497025602008-12-13T01:08:00.016+08:002008-12-13T01:44:06.853+08:00MEMPERSIAPKAN ANAK PANAH<div align="justify">Firman Tuhan dalam Mazmur 127:4-5 mengumpamakan anak-anak muda sebagai a<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCk4-lhrfXUrrho6Iw3c20dIZNgEw1ZLTgV0pvzESfHmwMrHcNQX6mFJHXC-zenKboMGhrX_0B7Lk4fryXogRwNmXungAksoaMCXxfeHuK1O_GtdybL77oqexfuRmX5N1nWu1_nu6VEv1Y/s1600-h/DSC00061.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278955293112286338" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 192px; CURSOR: hand; HEIGHT: 129px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCk4-lhrfXUrrho6Iw3c20dIZNgEw1ZLTgV0pvzESfHmwMrHcNQX6mFJHXC-zenKboMGhrX_0B7Lk4fryXogRwNmXungAksoaMCXxfeHuK1O_GtdybL77oqexfuRmX5N1nWu1_nu6VEv1Y/s320/DSC00061.JPG" border="0" /></a>nak panah dan ditambah bahawa berbahagialah mereka yang mana tabung mereka penuh dengan anak panah. Saya telah berkongsi firman ini semasa seminar guru-guru Kristian di Ranau 8 Disember yang lalu. Saya yakin bahawa bercakap tentang pelayanan pelajar bererti kita bercakap tentang masa depan. Selagi kita memperhatikan pelajar bererti kita masih ada masa depan. Saya telah mendorong semua guru dan pemimpin gereja yang hadir agar memberi fokus kepada pelayanan pelajar. Gunakan model yang Yesus kerap gunakan iaitu "kem dan r<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiXZdbTfTs14WGFYmd1GlGp3jL4Y_Q6KyzqgNPing51cXcJ2DEgIDNOkehzXcruGU-YwNBsXR1q4pV3pOj-EkvVRTmT1nQ6bdTyWW8O1ErLcHo_ciUMxbI1Z7VaU6bJ6gdYjHDdjHspGTR/s1600-h/DSC00063.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278955813924239154" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 191px; CURSOR: hand; HEIGHT: 144px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiXZdbTfTs14WGFYmd1GlGp3jL4Y_Q6KyzqgNPing51cXcJ2DEgIDNOkehzXcruGU-YwNBsXR1q4pV3pOj-EkvVRTmT1nQ6bdTyWW8O1ErLcHo_ciUMxbI1Z7VaU6bJ6gdYjHDdjHspGTR/s320/DSC00063.JPG" border="0" /></a>etret" kerana pengalaman saya selama 15 tahun dalam PGKS..pendekatan ini sangat berkesan mendekati pelajar. Sempena seminar ini juga saya bersyukur kerana menemui Ps.Alfred Tais (SU Eksekutif NECF). Selama ini kami hanya berbual melalui telefon. Kotbah dan maklumat beliau sangat membangun dan mencabar saya agar sentiasa meningkatkan pengetahuan dengan situasi nasional yang tidak didedahkan oleh media massa. Tahniah kepada PGKS Ranau dan Interchurch Ranau yang menganjurkan seminar ini. </div><div align="justify"><em><strong>P/S : Anak panah memerlukan Perekabentuk yang setia dan Pemanah yang cekap !</strong></em></div><div align="justify"><em><strong></strong></em></div><div align="justify">Pada 11 Disember pula saya dijemput oleh gereja PCS Kg.Adong, Tinangol untuk berkongsi <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYFRZMZ34zu360i3MM6L3iTux1RlUJhm1JAmgifeaOUqAGmBcg1lWLW8s05KvzuIgdz1FaPHmuIR8tJ-QpV742gHh66twvnSg-Hfg4Qb2WgbHSSTYG5-eTWkxF0yKjIeNRl64-3U0iElzn/s1600-h/DSC00072.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278958467090062130" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 199px; CURSOR: hand; HEIGHT: 137px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYFRZMZ34zu360i3MM6L3iTux1RlUJhm1JAmgifeaOUqAGmBcg1lWLW8s05KvzuIgdz1FaPHmuIR8tJ-QpV742gHh66twvnSg-Hfg4Qb2WgbHSSTYG5-eTWkxF0yKjIeNRl64-3U0iElzn/s320/DSC00072.JPG" border="0" /></a>firman berkaitan kepimpinan belia. Saya berasa bangga dengan jemaat ini kerana walaupun bilangan anggota yang sedikit dan gereja yang kecil tetapi semangat mereka membara untuk meningkatkan kualiti pelayanan. Saya bersama Pdt.Marunsai bersama mereka sehingga lewat petang dan mereka memberikan layanan yang sangat istimewa.Saya berkongsi kepada mereka bagaimana menjadi pemimpin belia yang berwibawa dan berpengaruh. Selari dengan firman Tuhan dalam 1 Raja-Raja 12:7 dan 1 Pet<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6zsZTdUxQbdmAMD8XpnrLCyWBoXXazqf9UIuent5ttGqjFaVMOuKVZHcYPnFLjuxCDsphl0RfJX0ifNqdOPWvVn-5_-ncmPl-oSwKeOxlJUTj5_FXC6S1pq3qY0dnUbvNuxeku1SyImlM/s1600-h/DSC00070.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278956489868272162" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 197px; CURSOR: hand; HEIGHT: 142px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6zsZTdUxQbdmAMD8XpnrLCyWBoXXazqf9UIuent5ttGqjFaVMOuKVZHcYPnFLjuxCDsphl0RfJX0ifNqdOPWvVn-5_-ncmPl-oSwKeOxlJUTj5_FXC6S1pq3qY0dnUbvNuxeku1SyImlM/s320/DSC00070.JPG" border="0" /></a>rus 5:3 saya menggariskan beberapa tips yang saya sesuaikan dengan sedikit pengalaman saya. Antaranya : bahawa kepimpinan adalah pengaruh, justeru adakah kita selalu berjaya mempengaruhi seseorang? Pengaruh yang kekal dan tulen berdasarkan integriti. Kekalkan hubungan dengan Tuhan dan Tuhan akan menolong membina kekuatan dalaman yang membentuk karakter dan integriti diri yang kuat. Karakter dan integriti ini adalah ukuran dasar yang sentiasa diperhatikan orang. Pembinaan karakter dan integriti adalah proses tetapi boleh hancur sekelip mata apabila mulai tidak hormat dan takut kepada Tuhan. Akhirnya saya berkongsi prinsip 3P (pemikir, perancang dan pelaksana) yang menjadi legasi kepimpinan Nehemia sehingga beliau berjaya mempengaruhi dan memimpin umat Israel membina kembali tembok Yerusalem. Pemimpin yang berjaya mesti memiliki aset 3P.</div><div align="justify"><em><strong>P/S : Pemimpin sejati tidak akan pernah "diam"</strong></em></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6072307036871713972.post-83599297145388381872008-12-02T08:33:00.006+08:002008-12-02T09:01:56.207+08:00DIA AJAIB<div align="justify">Firman Tuhan berkata bahawa DIA ALLAH kita sentiasa bertindak dalam keadaan yang tidak pernah terfikir oleh fikiran manusia <em>(maaf..saya tidak sempat mencari teks ini).</em> Sejak saya dipanggil di ladang Tuhan..saya telah menyaksikan keajaiban pekerjaanNya. Terkini berlaku semasa trip misi jelajah semenanjung oleh PCS Pekan Pitas 19-27 November lalu. Peserta seramai 16 orang membayar RM500 (tiket pergi balik) dan RM500 untuk kos makan, bas, teksi, pas masuk dan ucap syukur. Di lihat dari segi mata kasar..kos RM500 ini tidak mencukupi untuk perjalanan selama 9 hari, bermula dari Johor dan berakhir di Penang. Kami melawat Johor Bahru, Melaka (PCS Melaka), PCS Seremban, Shah Alam/KL (3 malam), Ipoh, Penang, Langkawi. Namun Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib dengan menyediakan beberapa peribadi yang sudi menolong kami menyediakan pengangkutan dan penginapan dengan percuma. Penginapan dan pengangkutan di Shah Alam (3 malam), penginapan di Penang (3 malam) Tuhan sediakan dengan PERCUMA. Justeru kami dapat menjimatkan kos hampir RM2000 sehingga kami mampu memberikan ucapan syukur RM200 di PCS Melaka, RM150 untuk gembala PCS Shah Alam, membeli keyboard dan peralatan muzik/rebaba/p.a system untuk gereja.</div><div align="justify">Sebenarnya kami telah lama berdoa untuk mendapatkan sebuah keyboard baru gereja dan kami tidak pernah menyangka bahawa Tuhan menolong kami dengan cara begini. Semua peserta dengan hati terbuka bersetuju dengan semua pembelian ini dan memperlihatkan kepuasan dapat memberikan 'ole-ole' untuk jemaat terlebih memberi untuk Tuhan. Secara terbuka saya katakan di sini bahawa ada di kalangan peserta yang bukan mampu sangat dan ada juga yang belum terbuka sangat dalam hal memberi. Ringkasnya untuk mendapatkan wang mereka sebagai derma bukan mudah. Namun melalui trip ini, Tuhan bekerja dalam hati mereka untuk menyumbang untuk Tuhan.</div><div align="justify">Puji Tuhan dengan segala kebaikan dan keajaiban pekerjaanNya. Sesungguhnnya karnival Krismas kami tahun ini pasti bertambah ceria dengan penambahan peralatan muzik, rebana, mikrofon dan lain-lain. <strong>DIA AJAIB...KARYANYA BARU SETIAP HARI !</strong></div>Maklin Masiauhttp://www.blogger.com/profile/03190648306645784045noreply@blogger.com0